Satu nafas Satu Dzikir

 Kita hidup karna ada doa orang tua. Kita bernafas dengan izinya Tuhan. Dan kita mati dengan ketetapan-Nya. Iya ini adalah siklus kehidupan,kita lahir, tumbuh dan mati. Semua mahkluk akan seperti itu tanpa terkecuali.

 Allah menciptakan mahkluk untuk menyembah kepada -Nya, untuk bertasbih, berdzikir, berdoa, dan meminta hanya kepada-Nya. Kita tidak tau berapa kali dan banyak kita menghirup udaranya Allah untuk bernafas. Tidak ada yg bisa menghitung, karna nikmat Allah tidak akan bisa dihitung.

 Kenapa tidak kita rubah kebiasaan untuk lebih baik. Dengan nafas pemberian Allah kita lakukan dengan satu dzikiir, Satu nafas satu dzikir.

 Bayangkan berapa banyak dzikir yang pasti kita ucapkn. Dan kita tidak akan sadar berapa kali dalam sehari kita bertasbih pada Allah. Sebanyak mana kita bernafas sebanyak itulah kita berdzikir. Dan kita tidak tau sudah seberapa sering dan banyaknya kita berdzikir, dan sampai pada akhirnya dzikir itu akan berhenti ketika nafas ini sudah ditarik oleh sang pemiliknya...

Biasakan biasakan dan biasakan lama lama akan terbiasa nafas ini akan berdzikir tanpa kita sadari, karna kebiasaan yang terbiasa. 

 Kebiasaan yang dilakukan akan terprogram oleh otak dan akan dibungkus oleh hati. Dan itu akan berjalan di kehidupan kalau kita semua membiasakan. Sama halnya dengan kebaikan, terbiasa dengan hal yang baik, maka akan menghasilkan hal baik untuk orang berbuat baik kembali. 

# mencoba baik lebih baik.

      Karimun, Maret 2020