50 Mangkok Bakso
Hari ini tidak panas dan juga tidak hujan. Tetapi semakin sore mulai agak redup. Sampai akhirnya turun hujan rintik-intik di sore hari. Benar-benar mengundang selera untuk makan bakso. Kebetulan ada abang bakso lewat depan rumah. Kupanggil dia. “Abang beli bakso. Bang”, kataku.
Abang bakso pun berhenti. Dengan wajah yang ramah dan berbunga-bunga abang bakso menghentikan gerobaknya. .Dua mangkok saja Bang. “Baik bu” jaqab Abang Bakso. .Setelah aku selesai makan dan membayarnya datang seorang anak mida dan berkata, “Bakso Bang 50 mangkok”. “Lima mangkok maksudnya?” Jawab abang bakhso. “Bukan, 50 mangkok”. Jawab anak muda tadi agak ketus. Abang bakso menjawabnya “ Ya..sabar sabar . Aku amnikan dulu . Dalam hatinya berkata anak muda ini membeli bakso 50 mangkok padahal baksoku tinggal satu mangkok. Dan dia Nampak marah-marah. Tapi nggak mungkin anak ini masak mau membeli 50 mangkok. Aku tadi dia hanya bawa uang Rp.5000. Biarin deh aku layani aja. Yang 49 mangkok besuk besuk aja.
“Ini baksonya Dik”kata abang bakso. Makasih Bang”.Jawab pemuda itu. Dengan lahap dia makan bakso. Selesai makan dia langsung memberi uangnya kepada abang bakso Rp. 5000, tanpa dia bertanya berapa harga bakso itu. Sambil meninggalkan gerobak bakso dia berkata yang 49 mangkok ambil aja bang. Saya sudah kenyang. “ Bocah edan “ . Jawab abang bakso sambil menggeleng - gelengkan kepalanya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen pentigrafnya, Bunda. Salam literasi
Hehe..bocah kurang ajar
wk wk wk . . . bagus bu Dewi pentigrafnya . . . lanjutkan, tetap semangat
Wakwakwak...lanjut Bu
Wakwakwak...lanjut Bu