Tagur 90 Hari# Hari ke 86#

S w a b

Empat huruf yang sangat kuhindari di saat-saat seperti ini adalah kata-kata swab. Perasaaan takut, cemas, datang secara tiba-tiba begitu mendengarnya.

Pagi ini adikku, salah seorang tenaga kesehatan di kota kami menelponku. Memang sejak 2 malam dia sudah memberitahu mengenai badannya yang kurang sehat. Demam, lesu, malas makan. Semula dia mengira akan terkena gejala typus. Namun pagi ini di menelponku.

" Kak, aku positif" ujarnya sambil terisak.

"Positif gimana, jawabku.

" yaa. Aku positif Corona,"jawabnya lagi.

"Haa...? Corona...? Ujarku terkejut

Iya, tiga hari yang lalu aku kan habis meng swab orang, terus aku juga diswab, ini hasilnya sudah keluar. Aku akan di karantina nanti di Rumah Sakit," ujar adikku. Terdengar jelas nada kecemasan dalam suaranya

"Jadi...? Kataku bingung

"Jadi kakak dan keluarga harus swab semuanya, sekarang," kata adikku.

"Kemaren kan Kakak mengunjungi aku," lanjutnya

Antara percaya dan tidak, kami harus menerima kenyataan ini. Kemaren aku dan keluarga memang mengunjunginya karena sudah 2 hari ini dia mengeluh tidak enak badan. Aku menjemput Ibu dan anaknya yang memang sering tinggal dirumahku.

Jadinya hari ini juga, kami sudah berada di puskesmas tempat kami akan menjalani swab. Adikku sudah menghubungi kantornya meminta agar menunggu kehadiran kami. Satu persatu kami di swab, mulai abak adikku, anakku, Ibuku dan suamiku. Terakhir giliranku.

Kami berharap, hasil tes ini semuanya negatif. Semoga adikku cepat sembuh dalam masa karantinanya. Semoga Allah SWY melindungi kami semua dari berbagai penyakit dan kami yakin Allah tidak akan memberikan cobaan kepada hamba-Nya diluar kemampuan hamba tersebut.

Padang, 24 September 2020