Desy Rizkawati Desy

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Oleh-oleh MWC 4 Jabar sedih melihat raut mukanya

Oleh-oleh MWC 4 Jabar sedih melihat raut mukanya

Setelah acaranya selesai, kami para peserta MWC 4 Jabar segera kembali ke hotel dan bergegas pulang ke rumah masing-masing. Saya pulang bersama Ibu Mariana dan temannya, Ibu Uni, Pak Ali, dan Pak Gede. Kami pulang menggunakan L-300 jurusan Cianjur Bogor. Saya duduk dipaling belakang, gunjangan dahsyat menerpa ketika sang sopir mngendarainya dengan kencang tanpa henti. Di dalam mobil dari perut sampai kepala rasanya gak karuan, mual, pusing, dan keringat dingin. Mungkin ini baru pertama kalinya menggunakan transportasi ini. Akhirnya sampai juga, kami turun dekat Botani square dan berpisah disini.

Setelah turun dari jembatan penyebrangan terlihat penjual es cendol kraton yang menggiurkan lidah, tanpa pikir panjang saya menghampirinya. Pa es cendolnya satu ya, tak menunggu lama es pun langsung saya minum habis seketika. Gula merahnya itu loh yang membuat saya lebih baik. Dalam hati rasanya saya ingin membelikan buah sebagai oleh-oleh untuk anak dirumah, tapi pengen cepat-cepat pulang. Sudah kangen sama Ilona.

Tanpa pikir panjang saya langsung order ojek online. Sesampainya dirumah, saya buka pintu perlahan-lahan dengan mengucapkan salam. Terlihat ilona yang sedang tiduran bersama neneknya langsung beranjak dengan senyuman. Merangkak dengan kencang memghampiri saya. Kurangkul dan peluk erat tubuhnya yang mungil. Bahagianya dan kangen meninggalkannya beberapa hari. Saya letakkan tas dan jinjingan ke kamar, tak lama dia menuju kamar dan mencari sesuatu di dalam tas saya. Rupanya dia mencari sesuatu apa yang akan saya kasih buatnya. Ya Allah, apakah anak sekecil ini yang baru berusia 9 bulan sudah bisa minta oleh-oleh. Aduh kenapa ya tadi saya tidak mampir beli sesuatu untuknya yang bisa dimakan, , , miris liat raut mukanya. Maafkan mamah ya sayang, tidak menyempatkan untuk membeli apapun untuk ilona. Dengan senyuman saya keluarkan buku-buku yang diperoleh, saya berikan satu persatu buku karya bapak ibu guru buatnya. Smoga kedepannya ilona dapat menjadi penulis cilik seperti bapak ibu yang hebat di mediaguru.

Bogor, 31 Desember 2017

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hiks... Ibuuuu. Ikut merasakan nyeri itu.

31 Dec
Balas

Tulisan yang menggugah hati... Lanjutkan perjuangannya Neng Desy...

31 Dec
Balas

air mata harapan..... hebat ibu....

31 Dec
Balas

Owwhh Ilona sayang... Jadi ikutan terasa nyess nya ini hati

31 Dec
Balas

Owwhh Ilona sayang... Jadi ikutan terasa nyess nya ini hati

31 Dec
Balas



search

New Post