Pertama Ke Malang, Menjadi Terbaik
Pertama Ke Malang, Menjadi Terbaik
#Tantanganmenulisgurusianaharike-44#
Oleh: Deswati, M.Pd
Berangkat ke kota Malang, tidak pernah terpikir, apalagi bermimpi. Kota Batu pun menjadi asing namanya jika tidak sampai ke sana. Jika hanya sekedar jalan-jalan, sudah pasti tidak akan sampai ke kota Malang. Apalagi ke kota Batu, menikmati Jatim Park.
Tidak pernah berminpi naik pesawat udara, untuk yang pertama kalinya. Itulah enaknya menjadi pendidik. Disaat Aku bisa dipercaya oleh kepala sekolah, di saat itulah challenge bagi diriku untuk mengikutinya. Mengikuti Diklat ke luar dari Sumatera, merupakan hal langka pada saat itu. Aku yang dipercaya untuk mewakili daerahku mengikuti kegiatan itu.
Aku tidak menyangka jika aku yang disuruh untuk mengikutinya. Padahal guru senior masih banyak di atasku. Aku guru baru di sekolah itu. Sungguh suatu rezeki yang luar biasa yang Allah berikan pada ku. Allah juga yang sudah memilihnya. Siapa di antara orang-orang yang sungguh- sungguh dalam menjalankan amanah.
“Diklat pembuatan Teaching AID Pemuaian Tepat Guna Guru IPA Kelas VII” Kegiatan yang diikuti selama dua minggu. Sungguh mengembirakan dan menyenangkan, pesertanya hanya 10 orang guru dari 10 kabupaten kota.
Pertama kali mengenal guru-guru dari daerah lain dengan suku, budaya dan agama yang berbeda. Tetapi rasa Indonesia Raya itu sudah melekat dalam jiwa peserta sehingga tidak ada beda satu dengan yang lainya. Mengenal guru dari Papua namanya Marinie Ulim,memiliki rambut keriting Panjang yang selalu dikepang. Ia adalah peserta yang terlambat datang setelah kegiatan dua hari di mulai. Karena tidak dapat pesawat untuk terbang saat akan berangkat sesuai jadwal. Guru dari Bali, Ibu Padmi Ayu. dari Jokya, Salatiga, Sulawesi, Makasar, NTT dan NTB. Aku tidak bisa mengingatnya lagi. Karena foto-fotonya juga tersimpan rapi dalam PC ku yang sudah rusak.
Kegiatan Diklat saat itu bersamaan, ada lebih kurang 10 jenis diklat. Diklat dilaksanakan di P4TK BOE Malang. Aku mengikuti Kegiatan diklat membuat alat peraga materi fisika tentang pemuaian zat padat. Peserta diklat belajar di dalam bengkel diklat. Peserta dikenalkan dengan alat alat bengkel yang akan digunakan. kami bekerja, belajar mengunakan alat -alat bengkel yang belum pernah aku lihat dan aku pegang.
Peserta di berikan bahan-bahan yang akan digunakan. Pola serta ukuran alat sudah diberikan disertai petunjuk. Setelah selesai alat di buat. Masing-masing alat di uji coba di depan Widyaiswara. Alhmadulillah alat yang Aku buat layak digunakan di sekolah. Pengalaman yang luar biasa yang Aku dapatkan. Kegiatan Diklat berakhir. Saat penutupan Diklat, tidak di sangka Aku terpilih menjadi peserta terbaik ke III dari seluruh kegiatan peserta yang mengikuti diklat. Awal Challenge pengembangan diriku
Pekanbaru, Selasa 23 Juni 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Selamat ya Bu..dapat penghargaan menjadi kenangan terindah dalam hidup. salam
ya bu pengalaman yang tidak terlupakan