Titip rindu untuk Ibu
Berderai air mata mengingat perjuangan Ibu
Sembilan bulan sepuluh hari menompang dirahimmu
Melahirkan,menyapih diri ini
Tak sekalipun kudengar keluhmu
Pangkuanmu tempat ternyamanku
Tangan kasarmu terasa lembut membelaiku
Begitu elok perlakuanmu padaku
Sampai tak ada waktu khusus buat mu
Rambutmu memutih seiring waktu
Wajahmu yang mulus keriput sudah
Kini kau menua bersama masa
Tampa ada yang bisa mencegahnya
Ibu, kau malaikat tak bersayapku
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap puisinya. Semangat literasi. Sudah like & follow
Terima kasih.baru pemula