Bubur Budesni (14)

Penulis : Desnilawati

Bre menoleh kedaun pintu.

Siapa yang bertamu malam malam begini ? Batinnya.

Hiiii... Bre bergidik.

Tak biasanya ada orang yang mengetuk pintu lewat dari jam 8.00 malam.

" Siapa..?"

Bre memberanikan diri menyapa.

" Saya om Jei..cepat buka pintunya diluar dingin sekali.."

" Oh...ya.."

Bre buru buru membuka pintu.

Didepan pintu tampak om Jei dengan memakai mantel hitam tebal berkaca mata dan masker merah.

Serem juga kalau dilihat malam malam.

Bre mengerjapkan matanya berkali kali.

" Ini beneran om Jei ?"

Bre berusaha meyakinkan.

" Iyalah ...siapa lagi?"

Om Jei menerobos masuk dan meletakkan sebuah kresek berwarna biru.

Tercium aroma sedap dari kresek itu.

Bre menoleh. Matanya tertuju pada kresek itu.

Sejenak Bre melupakan keheranannya.

" Kamu pasti lapar.."

Kata om Jei .

Bre mengangguk kuat kuat. Ia berharap aroma yang diciumnya dari kresek biru itu adalah makanan.

" Nih ambil.."

Om Jei menyodorkan kresek biru tadi.

Wes... ternyata benar. Kresek itu benar benar isinya makanan.

Dasar sihidung rubah. Bre tahu aja.

Meneketehek...Bre langsung membuka dan melahap beberapa potong tahu goreng yang ada didalamnya.

" Maaf hanya itu yang ada.."

Om Jei menatap iba. Melihat Bre yang kelaparan.

Tiba-tiba terdengar bunyi gawai disaku celana om Jei.

" Ya..halo.."

" Oh ini telpon untukmu Bre.."

Om Jei memberikan gawainya pada Bre.

Bre menelan tahu yang tinggal separo dimulutnya. Setelah melap tangannya dengan tissue Bre menerima gawai dari om Bre.

" Ya halo...saya sendiri"

" Bre, kapan kerumah ibu ?"

" Ibu mau nyumbang " kata ibu ibu diseberang sana.

" Oke Bu, besok saya kerumah ibu."

" Jam berapa?"

" Jam sembilan ya Bu"

" Oke ibu tunggu.."