Best Practice Pemanfaatan Papan Pintar dalam Pembelajaran Teks Ekplanasi

Peningkatan Minat Belajar Peserta Didik Kelas VIII SMPN 1 Subang pada Pembelajaran Teks Eksplanasi dengan Permainan Papan Pintar
Lokasi: SMP Negeri 1 Subang
Lingkup Pendidikan: Sekolah Menengah Pertama
Tujuan yang ingin dicapai: Setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Saintifik dan TPACK, model pembelajaran Problem Based Learning yang diintegrasikan dengan metode pembelajaran Permainan Papan Pintar, peserta didik mampu menyampaikan hasil identifikasi informasi dari teks ekplanasi berupa paparan kejadian suatu fenomena alam yang diperdengarkan atau dibaca dengan tepat dan mandiri.
Penulis: Desi Sri Cahyani, S.S.
Tanggal: 21 November 2022
Kondisi yang Menjadi Latar Belakang Masalah
Pendidik mempunyai peranan penting dalam mewujudkan ketercapaian tujuan pendidikan yang tercantum dalam UU No.20 tahun 2003 yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu tugas pendidik yaitu mengaktifkan peserta didik dalam mengembangkan potensi dirinya baik dalam intrakurikuler atau ekstrakurikuler.
Minat belajar peserta didik yang menurun menjadi sebuah masalah besar dan juga sekaligus tantangan bagi pendidik. Selain itu, tantangan dunia teknologi yang semakin canggih, menuntut pendidik harus mampu mengimbanginya. Peserta didik zaman sekarang amatlah berbeda dengan peserta didik zaman dahulu. Banyak faktor yang memengaruhi hal tersebut. Oleh karena itu, perlu kita mencari jalan keluar dengan mensinergikan pembelajaran dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Namun pada praktiknya di sekolah banyak mengalami hambatan dalam pelaksanaan kebijakan itu.
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan penulis, masalah yang dihadapi peserta didik kelas VIII SMPN 1 Subang ini terjadi disebabkan oleh beberapa hal berikut.
Peserta didik kurang percaya diri untuk menyampaikan pendapatnya di depan kelas. Peserta didik mengandalkan temannya yang berani berbicara sehingga ia tetap di zona nyaman. Pembelajaran yang kurang inovatif sehingga terasa monoton dan membosankan peserta didik. Model dan metode pembelajaran kurang tepat. Media dan penerapan IT yang kurang optimal.Alasan Praktik Baik Ini Penting untuk Dibagikan
Praktik baik (best practice) ini dirasa penting untuk dibagikan karena bisa digunakan untuk memotivasi berbagai pihak baik itu diri sendiri, maupun rekan sejawat untuk memaksimalkan kemampuan yang dimiliki untuk memberikan kegiatan pembelajaran terbaik.
Peran dan tanggung jawab dalam praktik ini ?
Dalam praktik ini pendidik memiliki peranan yang penting, yaitu sebagai pelaksana praktik dan penanggung jawab untuk ketercapaian tujuan dari praktik yang dilakukan.
Tantangan untuk mencapai tujuan ini diantaranya?
Setelah melakukan identifikasi masalah dengan cara melakukan refleksi dan wawancara dengan berbagai pihak, seperti peserta didik, rekan guru, dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum maka diketahuilah beberapa tantangan yang harus dihadapi untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut.
Adapun tantangan dalam pelaksaan pembelajaran dengan pendekatan Saintifik dan TPACK, model pembelajaran Problem Based Learning yang diintegrasikan dengan metode pembelajaran Permainan Papan Pintar sebagai berikut.
Membutuhkan persiapan yang lebih untuk menyiapkan perangkat pembelajaran (RPP, Bahan Ajar, LKPD, Media, Instrumen Penilaian). Perangkat yang digunakan seperti leptop, gawai, in focus, speaker harus sudah siap digunakan. Harus memilih konten yang tepat sesuai dengan kebutuhan peserta didik saat ini.Untuk mengatasi tantangan tersebut, pendidik melakukan tindakan sebagai berikut.
1. Melakukan beberapa persiapan, diantaranya mencetak LKPD dan bahan ajar sehari sebelum pelaksanaan pembelajaran, memastikan projector dan speaker kelas dapat digunakan, memberikan arahan kepada peserta untuk mempersiapkan diri melalui WA grup kelas sebelum pelaksanaan aksi.
1. 2. Pendidik membuat papan pintar untuk menunjang pembelajaran supaya lebih menarik. Cara pembuatan papan pintar ini dapat dilihat di alamat link berikut: https://youtu.be/yuvaVdo9Gfs
1. 3. Penerapan TPACK, pendidik menggunakan salindia materi pembelajaran, tayangan video, aplikasi kahoot dan aplikasi wheelofname untuk mengundi nama peserta didik.
1. 4. Pendidik melakukan test diagnostik dari hasil belajar peserta didik di materi sebelumnya untuk menentukan teman kelompok saat pelaksanaan aksi.
2. 5. Kegiatan mengidentifikasi informasi dari teks eksplanasi dilakukan secara berkelompok dengan teknik tugas kelompok besar dan kelompok kecil untuk mengefektifkan waktu.
3. 6. Penyampaian hasil identifikasi tidak dilakukan dengan teknik presentasi tetapi menggunakan permainan papan pintar.
4. 7. Pendidik memberika reward bagi peserta didik yang berhasil menjawab pertanyaan di amplop soal dengan tepat.
Siapa saja yang terlibat?
Pihak-pihak yang terlibat dalam praktik ini adalah peserta didik kelas VIII B dan pendidik mata pelajaran bahasa Indonesia SMPN 1 Subang.
Langkah-Langkah, Strategi yang Digunakan, dan Proses yang Dilakukan untuk Menghadapi Tantangan Tersebut
Langkah dalam aksi praktik baik ini menggunakan pendekatan Saintifik dan TPACK, model pembelajaran Problem Based Learning yang diintegrasikan dengan metode pembelajaran Permainan Papan Pintar.
(Orientasi Peserta Didik pada Masalah)
1. Peserta didik mencermati tayangan audiovisual tentang fenomena gempa bumi yang pada saat ini sedang menimpa beberapa daerah di Indonesia. Tayangan audivisual fenomena alam merupakan aplikasi TPACK dan langkah mengamati dalam pendekatan Saintifik dalam praktik baik ini.
2. Peserta didik diberikan pertanyaan pemantik terkait isi tayangan video sebagai langkah kegiatan menanya untuk meningkatkan kemampuannya berpikir kritis.
(Mengorganisasikan Peserta Didik untuk Belajar)
1. Peserta didik menerima penjelasan terkait materi teks eksplanasi menggunakan tayangan salindia yang didesain semenarik mungkin oleh pendidik.
2. Peserta didik mulai berkelompok, satu kelompok terdiri dari enam orang. Peserta didik mulai menerima LKPD yang memuat penugasan yang berkaitan dengan materi teks eksplanasi.
(Membimbing Penyelidikan Individu Maupun Kelompok)
1. Peserta didik mulai membaca teks eksplanasi yang disajikan dalam LKPD untuk mendapatkan informasi yang terdapat dalam teks tersebut. Kegiatan ini merupakan langkah pendekatan Saintifik yaitu mengumpulkan informasi.
2. Peserta didik berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman kelompoknya untuk menemukan informasi dari setiap paragraf teks eksplanasi yang disajikan. Teknisnya pengisian LKPD, setiap kelompok besar yang terdiri dari enam orang dibagi menjadi dua kelompok kecil. Tiga orang mengerjakan soal nomor 1-3 sedangkan sisanya mengerjakan soal nomor 4-6. Hal ini untuk mengefektifkan waktu dalam pengisian LKPD.
(Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya)
1. Tahap ini pun dapat dikatakan sebagai langkah Saintifik yaitu mengolah informasi. Hasil identifikasinya di kelompok kecil disampaikan dalam diskusi kelompok besar yang terdiri dari enam orang.
2. Peserta didik membuat simpulan laporan identifikasi informasi dari hasil evaluasi bersama kelompok besar.
(Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah)
1. Langkah terakhir dalam pendekatan Saintifik yaitu mengomunikasikan, peserta didik menganalisis dan mengevaluasi bersama hasil dari analisis ciri teks eksplanasi dalam teks eksplanasi yang sudah dilakukan melalui Permainan Papan Pintar.
2. Peserta didik yang terpilih melalui undian roda berputar (Wheelofnames), tampil di depan kelas menjawab soal yang tersedia dalam amplop di Papan Pintar. Pertanyaan yang terdapat dalam Papan Pintar berkaitan dengan tugas LKPD yang dikerjakan peserta didik. Apabila berhasil menjawab dengan benar, ia berhak memilih hadiah dalam kotak harta karun tetapi kalau gagal undian diulang kembali. Peserta didik yang lainnya diberikan kesempatan untuk menyanggah, mengevaluasi atau menambahkan jawaban temannya.
Dokumentasi praktik baik ini dapat dilihat di alamat link berikut: https://youtu.be/nnD9umOxy0Q
Apa Saja Sumber Daya Atau Materi yang Diperlukan untuk Melaksanakan Strategi Ini ?
Pendidik menyiapkan materi berkaitan dengan fenomena alam dalam bentuk artikel dan audiovisual. Hal ini dilakukan supaya tujuan pembelajaran peserta didik mampu mengidentifikasi informasi dari teks ekplanasi berupa paparan kejadian suatu fenomena alam yang diperdengarkan atau dibaca tercapai.
Berdasarkan hasil refleksi pembelajaran yang dilakukan peserta didik menggunakan gambar ilustrasi, peserta didik memilih 2 nomor posisi mereka saat sebelum pembelajaran dan setelah pembelajaran beserta alasannya ternyata dapat disimpulkan mereka sangat senang dengan pembelajaran yang telah dilakukan.
Refleksi yang disampaikan secara tertulis ini berhasil memantik peserta didik untuk berani mengevaluasi pembelajaran yang telah dilaksanakan. Hal ini sangat membantu pendidik untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan pembelajaran yang telah dilakukan. Selain itu, dapat menjadi bekal ke depannya untuk melaksanakan pembelajaran yang lebih baik lagi.
Keberhasilan aksi pembelajaran ini pun, tentunya tak lepas dari pihak sekolah yang telah menyediakan fasilitas pembelajaran di kelas dengan lengkap. Penggunaan media, model, dan metode yang variatif juga inovatif dapat menarik minat dan meningkatkan motivasi peserta didik dalam pembelajaran.
Faktor keberhasilan praktik baik ini dapat dilihat saat pretes dan postest. Meskipun saat pembelajaran menggunakan permainan papan pintar, hasil pretest dan postest menunjukan peningkatan yang signifikan. Kegiatan yang biasanya dihindari peserta didik akhirnya menjadi kegiatan yang ditunggu karena dilakukan menggunakan aplikasi kahoot. Bahkan ketika di sesi postest peserta didik ingin diberikan soal kembali. Berdasarkan beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran inovatif dapat berhasil jika menggunakan model, metode, dan media pembelajaran yang tepat dan sesuai kebutuhan peserta didik.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar