Kelak Aku Berhenti
seperti inginmu menepikan setiap kata hanya pada satu tujuan
janganlah kau menjadi angin katamu
menyegarkan semuanya namun lupa arah
janganlah kau menjadi langit pintamu
karena kau hanya butuh pijakan yang hijau
yang tumbuh di atasnya pohonan harapan
kau pinta berhentilah
saat hujan menuangkan asa
pada padi dan angsa
kau pinta menjauhlah
dari angan kosong
kebanggaan penuh dusta
aku menganggukkan kepala
kelak aku berhenti
bersama segenap tekad
semuanya karena
inginmu
24 September 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi yang indah. Sarat makna. Sukses selalu Bu Desi.
Ijin follow ya bu.
Terima kasih Bu Siti Masrifa... Salam sukses pula untuk Ibu... Silakan follow tak perlu izin dengan senang hati. Salam.
Puisi yang luar biasa bunda, salam semoga selalu sehat dan sukses buat bunda.
Ketika ada sebuah pinta maka semua akan berhenti pada rambu-rambu yang sudah ditentukan. Sungguh keluasan jiwa yang luar biasa kala itu semua berakhir karena ada sebuah keinginan agar berhenti dan menepi. Walau diri masih ingin teyap berjalan seperti angin. Terima kasih atas suguhan puisi yang sangat nikmat di malam ini. Sehat dan sukses selalu bunda D.
Keren diksi puisinya bun..salam sukses selalu.
Wow keren mantul puisinya bu.Salam literasi sukses selalu.