Kebakaran di Pandam Perkuburan
#Tagur Hari ke-54
Selesai salat magrib melanjutkan memasak di dapur yang masih terbengkalai karena azan sudah berkumandang. Didorong oleh aroma dari masakan membuatku buru-buru ingin mencicipinya. Belum habis separuh nasi dipiring kumakan tiba-tiba aku dikejutkan oleh panggilan dari saudara sepupuku. Mendengar panggilannnya aku melongok keluar.
"Lihat api membesar di pandam perkuburan itu," kata kakak sepupuku. Mendengar ucapannya sontak aku terkejut. Nasi yang separuh di piring tadi kutinggalkan. Aku berlari ke luar rumah kulihat api sudah membesar. Membakar kayu-kayu yang tumbuh di sekitar perkuburan.
Kulihat orang-orang kampung berlarian ke arah sana untuk meredakan api. Mereka membawa ember untuk tempat air. Setelah mereka sampai di pandam perkuburan ternyata penyebab api dari hasil pembakaran siang tadi.
Siang tadi masyarakat di kampungku goro di pandam perkuburan. Ranting-ranting kayu dan rumput yang telah mereka saingi ditumouk di beberapa tempat. Oleh karena cuaca saat ini cukup panas, sampah hasil goro tadi mengering. Sampah-sampah yang mereka bakar musah saja disulut oleh api. Kemudian api terus membakar kayu-kayu mati yang ada di sekitarnya. Berkat kerjasama warga, api cepat terpadamkan. Mudah-mudahan tidak terulang lagi kejadian seperti ini lagi.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar