PERANG INI AKAN BERAKHIR AMBYAR
*Tantangan hari ke-84
#TantanganGurusiana
Ini sungguh akan menjadi perang yang sangat melelahkan. Perang melawan coronavirus bagi banyak negara-negara di dunia. Tak hanya tenaga, tetapi waktu, pikiran dan biaya ikut terkuras habis. Nyawa pun makin banyak yang meregang oleh monster mini si corona. Yang bikin tambah stres, bangsa-bangsa di dunia melawan sesuatu yang kasat mata. Bolehlah dibilang musuh semi ghaib. Musuh tanpa wujud di depan mata. Belum usai dengan musuh semi ghaib ini, negara-negara dunia dihadapkan pada pertengkaran saling menyalahkan. Khususnya China dan Amerika. Mereka saling tuding dianggap biak kerok pandemik ini. China menuduh virus corona dikirim oleh Amerika karena dendam kalah perang dagang.
Pamor Amerika sebagai negara adidaya, penguasa dunia tak mau tergeser. Amerika pun tuding balik. Wabah ini diproduksi oleh China yang bocor dari laboratorium di Wuhan sehingga menyebar ke penjuru dunia. Partai Komunis Tiongkok dianggap berambisi ingin menguasai dunia. Menggeser hegemoni Amerika. Masing-masing kedua negara ini membangun nalar rasionalnya. Jika China sebagai biang kerok, mengapa warganya harus dikorbankan. Termasuk negara-negara sekutunya seperti Iran dan Indonesia. Pihak lab Wuhan pun membantah dengan tegas tudingan Trump. Hasil riset Inggris menguatkan bantahan China, jika virus corona bukan dari Wuhan.
Jika Amerika yang tertuduh, mengapa jumlah korban sipil warganya terbanyak di dunia. Malah, wabah ini menjadi isu politik diduga ada upaya penggulingan Trump dari kursi Presiden Amerika Serikat. Lalu siapa pihak trouble makernya? Jangan-jangan ada pihak ketiga yang memancing di air keruh.
Negara-negara di dunia dibuat stres, panik dan marah dengan pandemik ini. Jika mau perang, perang melawan siapa. Jika menuding Amerika atau China keduanya juga korban terdampak virus ini jumlahnya besar. Alhasil negara-negara besar seperti Italia, Spanyol bahkan Amerika cukup dibuat repot dengan ulah corona. Kekuatan teknologi modern kesehatan bahkan militernya pun belum mampu menghalau makhluk super mini, yang sudah melenyapkan sedikitnya 150 ribu di dunia.
Amerika menjadi negara terparah kematian hingga 36 ribu. Malah China, sebelumnya sudah bebas virus, kini dikabarkan ditemukan kembali pasien positif Covid-19 . Demikian dikutip dalam berita m.cnnindonesia.com Jumat 17 April 2020 12:50 dengan judul Kematian Corona di Wuhan Melonjak Lagi 1.290 Orang.
Di negeri sendiri, Indonesia, pemerintah dengan aparatur dan masyarakat terus berjuang melawan virus corona. Walau hingga kini jumlah korban tetap terus bertambah. Tercatat total yang terinfeksi virus ini sebanyak 6.248 orang, dengan angka kematian 535 orang. Demikian data up date kasus Covid-19 hingga Sabtu 18 April 2020 yang dikutip oleh kompas.com hingga Sabtu kemarin pukul 15:57 WIB.
Jumlah korban virus asal Wuhan ini bakal masih terus bertambah. Bahkan data versi Badan Intelijen Negara (BIN) pada Mei 2020 jumlah yang terpapar virus bisa tembus diangka 95 ribu. Bertambahnya jumlah pasien menyusul pola hidup masyarakat masih banyak yang mengabaikan himbauan pemerintah. Apalagi pada bulan Mei, diprediksi arus mudik lebaran akan menambah lonjakan pasien. Terlebih vaksin virus ini masih belum ditemukan secara permanen.
Siapapun negaranya, tak ada yang diuntungkan dalam perang kali ini. Malah jika penjajahan virus corona masih terus berkepanjangan, kondisi ekonomi negara bakal ambyar. Wabah ini akan memporakporandakan kekuatan ekonomi negara-negara di dunia.
Bahkan kondisinya akan lebih buruk dari krisis ekonomi era 1997-1998. Saat ini efek corona tak hanya menghantam sektor ekononi, tapi akan menimbulkan masalah sosial dan mengancam stabilitas politik negara. Seperti isu yang mulai berkembang di Amerika Serikat.
Bagi Indonesia, perjuangan melawan corona masih perlu nafas panjang. Penduduknya banyak, menyebar ke berbagai pulau, pertahanan ekonomi tak prima, ditambah rakyatnya yang cuek, susah diatur, tidak disiplin membuat negara tambah mumet. Tak mau kebijakan lockdown, tapi juga ogah menjalankan social-physical distancing, pakai masker dan membiasakan cuci tangan. Jadi karepe kepriben sih caaah... (*)
Cirebon, 20 April 2020 I 01:15
Deny Rochman Pegiat literasi Gelemaca Kota Cirebon
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mudah2an wabah segera berakhir
Aamiin... agar kita ga babak belur ya bu. Hehe