Deny Rochman

Deny Rochman bukanlah anak seorang penulis. Era reformasi 1998 telah mengubah talenta hidupnya. Ia mulai banyak menulis di media massa. Ada tuntutan moral sebag...

Selengkapnya
Navigasi Web
MENANTI KEAJAIBAN RAMADHAN
Sumber: internet

MENANTI KEAJAIBAN RAMADHAN

*Tantangan hari ke-89 #TantanganGurusiana

Sampai kapan pandemic coronavirus berakhir? Pertanyaan itu sering menjadi awal obrolan dalam berbagai momen. Baik tema diakusi online atau sekadar obrolan santai. Pertanyaan ini penting dijawan, karena wabah ini sudah menguras banyak energi setiap negara di dunia. Termasuk Indonesia, yang masih terus berjuang mengerahkan segala kekuatan melawan virus corona.

Sejumlah pihak mencoba memprediksi kapan pademic covid-19 selesai. Pakar matematika Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo Sutanto memprediksi puncak infeksi virus corona jenis baru (COVID-19) akan berlangsung hingga pertengahan Mei 2020 mendatang. Sebelum 10 Juni, diperkirakan wabah ini akan hilang. Dengan catatan, masyarakat mengikuti protokol kesehatan pemerintah.

Prediksi serupa datang dari Ikatan Alumni Departemen Matematika Universitas Indonesia. Mereka membuat tiga skenario dampak virus. Skenario pertama, pandemic diperkirakan puncaknya terjadi pada 4 Juni 2020, dengan 11.318 kasus. Wabah akan mereda pada akhir Agustus – awal September 2020. Ini jika tidak ada kebijakan tegas dalam mengurangi interaksi antarmanusia. Kegiatan berjalan seperti biasa tanpa ada langkah pencegahan.

Skenario kedua, puncak pandemic akan terjadi pada 2 Mei 2020 dengan 1.490 kasus baru dan akumulasi kasus positif mencapai 60.000 kasus. Pandemic diperkirakan mereda pada akhir Juni – awal Juli 2020. Jika kebijakan sudah ada namun kurang tegas dan kurang strategis dalam mengurangi interaksi antarmanusia. Seperti terjadi saat ini.

Selanjutnya, skenario ketiga puncak pandemi diperkirakan pada 16 April 2020 dengan 546 kasus baru dan akumulasi kasus positif mencapai 17.000 kasus. Pandemi diperkirakan mereda pada akhir Mei – awal Juni 2020. Diberlakukan kebijakan yang tegas dan strategis dalam mengurangi interaksi antarmanusia. Masyarakat disiplin mengimplementasikan physical distancing. Tapi skenario ini sudah terlewatkan.

Data covid-19 di Indonesia, yang dinyatakan positif 8,607, sembuh 1,042 orang, meninggal 720 orang. Data tersebut per Sabtu 25 April 2020 di website resmi www.covid19.go.id.

Sampai kapan wabah ini berlangsung? Belum ada pihak yang berani memastikan lenyapnya virus import ini di Indonesia. Apalagi sosio-kultural masyarakat di sini tak banyak berubah selaras dengan protokol kesehatan pemerintah. Memasuki bulan suci Ramadhan, tradisi umat Islam Indonesia tak berubah dari tahun-tahun sebelumnya. Mulai dari persiapan buka puasa, sholat tarawih hingga persiapan menjelang lebaran.

Sebagai umat Islam, tentu semua berharap ada kekuatan dahsyat yang akan menghentikan petualangan virus corona. Kekuatan itu diharapkan datang pada bulan suci Ramadhan. Bulan penuh berkah, sebaik-baiknya bulan dari seribu bulan. Bulan penuh ampunan. Bulan dimana pintu-pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup.

Ada dua kekuatan yang menjadi pelindung umat Islam dari keganasan virus corona. Pertama, kekuatan jasmani dan rohani umat. Dengan berpuasa, menjalankan amaliah Ramadhan, jasmani dan rohani umat akan sehat, akan kuat. Ahli Gizi Universitas Gadjah Mada ( UGM), R. Dwi Budiningsari, SP., M.Kes., Ph.D., menyatakan, puasa bermanfaat pada sistem kekebalan tubuh atau imunitas. Sebuah kondisi tubuh yang tahan dari gempuran si corona.

Kekuatan kedua adalah kekuatan doa dan dzikir. Sudah banyak riset membuktikan, bagaimana doa dan dzikir mampu menyembuhkan penyakit. Satu diantaranya adalah yang dilakukan Ustadz Nasrullah, dengan jamaah Magnet Rezeki. Beberapa pasiennya dinyatakan sembuh dengan metode garpu tala. Doa dan dzikir pada bulan Ramadhan akan lebih mustajab diijabah oleh Allah Swt.

Setiap umat Islam harus melakukan taubat terhadap kesalahan-kesalahan yang sudah dilakukan. Baik kecil maupun besar, baik sengaja maupun tidak. Melakukan ibadah dengan kekhusyuan yang tinggi selama menjalankan ibadah di bulan suci ini. Setiap orang menyelipkan doa khusus untuk pembebasan bangsa ini dari teror coronavirus. Selanjutnya, jalani dengan penuh kesabaran. Bukankah sholat dan sabar sebagai penolong bagi orang-orang beriman? (QS Al Baqarah : 153). Wallahu'alam bishowab.

Cirebon, 25 April 2020 I 23:22

Deny Rochman

Pegiat literasi Gelemaca Kota Cirebon

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga keajaiban benar-benar akan datang. Aamiin

26 Apr
Balas

Aamiin...

26 Apr

Tulisan yg keren pak Deny

26 Apr
Balas

Mksh pak

26 Apr

Tulisannya keren pak

26 Apr
Balas

Mksh bu

26 Apr



search

New Post