*Tantangan hari ke-105

#TantanganGurusian

Sekolah boleh libur. Virus corona boleh masih menyebar. Tapi guru-guru tak boleh berhenti belajar, mengajar, bertanya, berkarya dan mencoba. Pembelajaran jarak jauh (PJJ) menjadi pilihan di era siswa belajar di rumah. Namun ada syarat agar bisa melaksanakan pembelajaran masa coronavirus. Model dan modul pembelajaran ini diyakini sebagai pendekatan baru dalam kehidupan pasca pandemi.

****

Selepas sholat tarawih, Senin malam 11 Mei 2020 para pegiat literasi Gelemaca Kota Cirebon sudah anteng di depan laptop atau ponsel android masing-masing. Mereka akan berdiskusi online Cisco Webbex Meeting. Tema yang dibahas adalah Guru Berkarya di Tengah Pandemi. Sebagai narasumber adalah Adi Tama, S.Pd dan Dewi Pujiati, S.Pd.

Kedua narsum tersebut tercatat sebagai guru berprestasi dari Kota Cirebon. Adi Tama, adalah guru SDN Larangan 2. Sebagai penulis dan owner sebuah penerbitan buku. Banyak mengikuti lomba dan kegiatan tingkat nasional. Sedangkan Dewi Pujiati, guru SDN Kalijaga Permai. Rajin membimbing literasi siswanya hingga menerbitkan buku. Pernah menjadi narasumber literasi di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Sebagai host diskusi online adalah Yudi Biantoro, S.Pd, SMP Negeri di Yogyakarta. Bersama Kartino Ali, M.Pd, guru SMP Negeri 2 Kota Cirebon yang populer dikenal sebagai tokoh kapten literasi. Peserta diskusi dari guru-guru penggerak dan pegiat literasi dari Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kab Kuningan bahkan dari Kabupaten Karawang.

Di awal presentasi, Adi Tama menampilkan pemaparan Mendikbud Nadiem Anwar Makarim. Mendikbud milenial ini berbagi tips mengajar di masa covid-19. Menurut Adi, salah satu poin penting dalam pemikiran mantan bos ojek online ini. Guru harus berani bertanya, berkarya dan berani mencoba. Guru harus berani keluar dari zona nyaman. Satu diantaranya jangan pernah berhenti belajar.

"Pesan Pak Menteri, guru harus berani bertanya, berkarya dan mencoba. Di era covid-19 ini guru bisa melaksanakan pembelajaran berbasis teknologi online. Karena pembelajaran jarak jauh identiknya dengan pembelajaran digital. Maka heran dengan guru-guru yang belum move on dalam penggunaan hape jadul," tutur Adi di kediamannya.

Hasil akhir pembelajaran online, kata Adi, bisa berupa dokumen fisik atau digital. Ia mencontohkan keberhasilan pembelajaran para siswa SDN Kalijaga Permai. Sekolah dikepalai Novi Nurul Khotimah, M.Pd.I ini berhasil membuahkan karya buku. Dibawah bimbingan Dewi Pujiati, siswa ditugasi menulis cerita pendek, puisi dan feature. Karya siswa disampaikan melalui online. Dewi Pujiati mengaku, anak-anaknya begitu semangat dalam memenuhi tantangan sekolahnya.

Dalam sesi sharing, Deny Rochman, salah satu peserta diskusi onlie menyampaikan pandangannya. Menurutnya, guru-guru harus mulai membiasakan pembelajaran online. Cara ini akan menjadi model pembelajaran di era covid-19. Sebuah era yang belum tahu pasti kapan akan berakhir. Dalam perpektif teori konspirasi, pandemi corona diprediksi akan berakhir tahun 2022.

"Harus diakui modul dan model pembelajaran online masih mengalami banyak hambatan. Apakah SDM gurunya, terbatasnya sarana, hingga akses internet yang belum menjangkau. Namun poin terpenting, bagaimana kendala itu terus dievaluasi dan dicari solusi agar pembelajaran siswa tetap terarah dan terukur sesuai dengan standar kompetensi kurikulum nasional," tutur guru yang memilih keluar dari zona aman sebagai guru. (*)

Cirebon, 11 Mei 2020 I 23:21

Deny Rochman

Pegiat Literasi Gelemaca Kota Cirebon