IMPACT FACTOR INTERNATIONAL

Ada yg meragukan beban tugas ustadz Abdul Somad sebagai akademisi. "Setiap hari ceramah di luar daerah kita curiga juga, apakah dia ngajar di kampus atau tidak," kata kolega saya. Hal ini beralasan, karena selama ini UAS lebih banyak di luar kampus mengisi ceramah2. Benarkah demikian?

UAS ini bukan dosen biasa yg penelitian dan pengabdiannya numpang nama ke rekan kerja, bukan seorang pengajar yg mencelat mengisi daftar hadir tatap muka. Sebenarnya jika 3 kegiatan (pengajaran, penelitian, dan pengabdian) tak dilaksanakannya, orang dg kapasitas sebesar UAS hendaknya diberi ruang istimewa. Apa sebab? Karena level UAS sudah membuat langkah besar bagi pencapaian peradaban manusia. Tidak hanya bagi civitas almamaternya tetapi juga bagi kemajuan umat dan kemanusiaan. Tidak semua dosen bisa melakukan hal seperti yg dilakukan UAS. Mestinya bagi institusi yg memiliki orang seperti UAS dapat meningkatkan akreditasi institusinya hingga ke level A. Namun, institusi kita terpaku beku oleh ukuran2 positivistik kapitalis, semua harus mengacu kepada konsep dan nilai-nilai Barat yg cenderung Nihilisme. Sy ingat ucapan akademisi UI kang Maman S Mahayana yg mengatakan, Riau sudah menjadi pusat budaya Melayu se Asia Tenggara andaikan Riau memiliki 10 orang sekaliber Hasan Junus yg menguasai 10 bahasa dunia.

Universitas termasyhur di dunia dibantu oleh kualitas dosennya yg hebat berkarya yg dipublikadikan di penerbit Oxford, Penguin, dll. Ibarat peringkat suatu jurnal maka level klasifikasi UAS ini bereputasi Internasional. Sekali ceramahnya mestinya mengisi nilai 40 terindeks pada pengindeks bereputasi tinggi seperti Thomson, Scopus, dan Microsoft Academic Search. Dan memiliki impact factor seperti ISI Thomson atau SJR, dengan nilai kum maksimal 40. Jadi, tidak usah diragukan beban tugas UAS ini.

Apa itu index? Nasroel Wathoni menjelaskan, ketika kita memiliki website atau blog maka tidak akan otomatis tulisan kita ada di mesin pencari google apabila website kita tidak terdaftar/index oleh google. Oleh karenanya banyak istilah index scopus, pubmed, elsivier, ebsco dll yang artinya masuk ke database mereka. Impact factor sendiri merupakan sistem penilaian terhadap suatu jurnal berdasarkan parameter tertentu seperti citasi, download dll. yang dikeluarkan oleh badan tertentu. Disini banyak IF yang dikeluarkan oleh Indexcopernicus Value, SJIF, dan tentunya IF dari thomson reteurs yang valid digunakan oleh jurnal bereputasi saat ini.

Tapi itu ukuran2 yg dibuat oleh pemerintah kita. Saya yakin UAS tidak serendah itu dlm berhitung-hitung, karena bagi beliau perhitungan Yaumil Akhir jauh lebih penting. Keikhlasan.