'BULEK'
#tanthar_219
#berpentigraf
“BULEK”
Padmi yang baru saja jadi menantu orang Padang, bersuamikan uda Irwan. Padmi dan uda Irwan menjalin kasih semenjak tahun pertama di bangku kuliah (sebelum PJJ). Merajut kasih selama tiga tahun, dan akhirnya mereka sepakat minta persetujuan orang tua masing-masing. Bu Nengsih orang tua Padmi menyetujui daripada anaknya salah langkah, begitu juga dengan bu Nilam orang tua uda Irwan. Yang penting bagi orang tua mereka siap mengarungi samudera berumah tangga.
Padmi tinggal bersama dengan orang tua uda Irwan, dan dua orang adiknya serta kakaknya, uni Lely. Padmi sangat senang berbaur dengan keluarga barunya, banyak hal yang baru dapat dipelajari, termasuk memasak rendang, gulai tunjang, dan bahkan bahsa Padangpun Padmi sudah bisa sedikit-sedikit. Bu Nilam berasa bertambah anaknya, dan sayangnyapun seperti menyayangi uni Lely. Padmi bangga dengan mertuanya.
Menurut khabar, Nengsih ibunya Padmi akan datang, tapi entah kapan. “Mi… Padmi, tolong ambiak batu lado yo.” Sorak bu Nilam pada Padmi yang sedang di dapur. “Yo buk.” Padmi mengantarkan batu gilingan cabe pada mertuanya, dan kembali ke dapur. Dua adik uda Irwan ikut bergotong royong termasuk uni Lely. Semua bekerja. “Padmi coba kamu naik ke atas pagu, ambiak kaleng karupuak jangek.” Suruh bu Nilam. Padmi langsung naik ke atas pagu dapur. Lama Padmi mencari kaleng yang dimaksud mertuanya. “Buk yang ma buk?” teriak Padmi. “Yang warna biru langik.” Sahut Hanum adik uda Irwan. “Iyo… tapi ado tigo, nan mana kaleng itu buk?” Padmi masih berteriak dari atas. “Nan kotak atau nan bulat buk?” Tanya Padmi melanjutkan. “Bulek…. Bulek…” Sebuah suara tiba-tiba terdengar. Padmi langsung membawa kaleng yang bulat ke bawah. “Lho… kok nan bulek di ambiak?” Tanya bu Nilam pada Padmi. “Khan yang bulek tadi buk? Saya dengar yang bulek !” Jawab Padmi nggak mau kalah. “Hallo bu lek Padmi, wuih… kami kangen karo kamu.” Keponakan Padmi tiba-tiba muncul diiringi Nengsih, ibunya. “Lha kamu toh nduk, yang panggil bulek. Bulek pikir ibuk yang minta kaleng yang bulek.” Padmi tersipu malu, karena salah.
-salambingung-
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar