Waktu itu hari Selasa jam 07.30 WIB, setelah sarapan di warung sebelah kos-kosan, bersama mantan menuju Coban Pelangi, air terjun yang cukup terkenal di wilayah Malang. Perjalanan ± 35 km terasa hanya sebentar saja, udara pegunungan yang khas semakin menyejukkan jiwa.

Dari tempat parkir menuju air terjun, melewati jalan setapak yang cukup terjal, licin dan berliku, namun itu bukanlah penghalang. Bunga-bunga liar yang bermekaran disepanjang jalan setapak, serta hijaunya dedaunan seakan tahu tentang suasana hati yang lagi damai dan berbunga-bunga. Tak hanya itu, mataharipun seakan juga tahu, bersinar cerah hingga membiaskan pelangi di air terjun.

Dari balik akar pohon besar, kamipun menikmati indahnya pelangi yang terpancar di air terjun yang mengalir deras. Ramainya pengunjung seakan tak terlihat, tertutup oleh bunga-bunga asmara, duniapun terasa hanya milik berdua.

Kamipun baru tersadar ketika pelangi sudah menghilang, dan pengunjung lain sudah tiada. Langit mulai agak gelap, kabut-kabut senja mulai berdatangan mengitari pohon-pohon pinus yang berjajar rapat, seakan mengingatkan kami untuk segera meninggalkan tempat itu.

Salut buat Pak tukang parkir…. tetap setia menanti walaupun hanya tinggal satu sepeda motorku yang terparkir…. ( Sweet Memory 14 Februari 1995 ).