Tantangan Hari ke 87

Sudah dua Minggu ini sepeda merah tergeletak di pojok garasi.Wajahnya cemberut, keningnya berkerut, kenapa dia begitu kusut?"Apa yang engkau pikirkan?" Sepatu kain bertanya hati-hati."Aku suntuk kawan."" Kenapa suntuk?""Sudah lama aku dicuekin." Tidak ada lagi yang membawaku jalan-jalan. Gerutu sepeda merah.Suaranya serak, matanya mulai memerah dan mengeluarkan cairan bening."Jangan sedih kawan, bukan kamu saja yang tidak diaentuh, aku juga." Bujuk sepatu kain."Benarkah begitu?""Ia, benar. Lihat nih sepatuku sampai berdebu gini.""Iya kah?""Iya.""Shittt....sini!"Sepeda merah melambaikan tangannya ke arah sepatu kain, memberi kode untuk mendekat.Sepatu kain berinsut pelan mendekati sepeda merah. "Ada apa?""Kita ke taman yuk? aku bosan terkurung di sini." Sepeda merah berbisik dengan pelan agar tidak ada yang mendengar rencananya."Ayuuk, aku juga boring di rumah terus." Rona wajah sepatu kain berubah ceria.Dengan mengendap-endap mereka mulai berjalan ke luar. Baru saja sampai di pintu garasi langkah mereka di hadang oleh pintu besi."Eittt...Kalian mau kemana?""Izin keluar bentar ya, nyari angin.""No no no....ngga ada satu pun yang boleh keluar!""Hanya sebentar kok, boleh ya...please!""Jangan keluar!" Dinding hijau pucuk ikut bersorak.Sepeda merah dan Sepatu kain spontan menoleh ke dinding yang berdiri tegap di belakang lemari tua."Kenapa ngga boleh?""Keadaan di luar sangat berbahaya untuk kalian.""Berbahaya?""Ia, ada tamu tidak diundang yang datang ke kampung kita.""Siapa tamunya?""Miss Corona."Sepeda merah dan sepatu kain kian semangat untuk meluncur keluar.Mereka memaksa menerobos pintu besi.Nasehat Pintu besi dan dinding hijau pucuk tidak didengarkan." Dahhh....kami mau kenalan dulu dengan Miss Corona ya.'"Alah Maaakkk...!" Pintu besi menepuk jidatnya yang tidak datar.

#TantanganGurusiana