Delmi Masnita

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Usaha dan Doa Tak Pernah Sia Sia. Tantangan Hari ke 1

Usaha dan Doa Tak Pernah Sia Sia. Tantangan Hari ke 1

Tiadaseindah masa masa belajar,,,begitu selalu pituah itu disampaikan oleh orang orang yang begitu mencintai Pendidikan,untuk memotivasi anak didik,teman seprofesi,adik adik yang masih duduk di bangku kuliah,terlebih kepada buah hati untuk memacu semangatnya untuk mencintai pendidikan.

Masih terbayang jelas dibenakku,bagaimana orang tua membiayai pendidikan supaya anaknya berhasil,31 tahun yang lalu tepatnya tahun 1990 aku bersama kakak sepupuku yang saat itu sedang kuliah di fakultas syariah IAIN Imam Bonjol Padang menemaniku mendaftar kuliah di IAIN,disaat kami mau mengisi formulir untuk fakultas syariah juga,tiba tiba muncul dari dalam ruangan tempat pendaftaran itu seorang ibuk ibuk menempelkan sebuah pengumuman,bahwa dibukanya jurusan baru di IAIN dengan lamanya kuliah 3 tahun atau setingkat D2.

Tampa pikir panjang kakak sepupuku menganjurkan aku untuk mengambil jurusan yang baru tersebut.aku isi formulir untuk jurusan D2 dengan jurusan PAI.setelah pengumuman seleksi masuk perguruan tinggi itu keluar,Alhamdulillah aku lulus diterima sebagai mahasiswa D2 program baru di IAIN Imam Bonjo Padang.

80 orang mahasiswa D2 itu pertama kali dengan 2 lokal belajar,walaupun itu merupakan program baru namun dosen dosen yang mengajar kami semuanya dosen dosen senior bahkan dekan dekan fakultas banyak yang menjadi dosen pada fakultas PAI D2.

Hari pertama ku lalui dengan serius karena waktu itu belajar adalah prioritas utama,2 tahun berlalu dalam Pendidikan di IAIN yang bagi aku sangat banyak sekali pembelajaran yang aku dapati,mulai dari belajar dikelas sampai belajar di rumah,karena aku tinggal dekat mesjid,maka jika tidak ada jadwal kuliah aku selalu sempatkan sholat berjamaah ke Masjid 5 waktu,dan dalam setiap habis sholat selalu terselib doa supaya kuliahku lancer dan aku bisa lulus dengan nilai yang terbaik.

Hari hari dibangku kuliah itu hamper berakhir,ketika semua mata kuliah sudah selesai dan tinggal menunggu waktu wisuda,keluargaku diuji dengan ujian yang sangat berat,adik perempuanku yang masih duduk dibangku SMP terbakar lampu minyak tanah,3 bulan keluargaku bolak balik rumah sakit,hingga undangan wisuda itu kugemgam erat ditanganku,ketika semua keluarga kawan kawanku telah hadir sehari sebelum acara tiba,sedangkan aku sudah hamper semua prosesi acara wisuda selesai aku belummelihat kedua orang tuaku,mau ditanya pakai apa..maklum waktu itu belum lagi ada yang namanya handphon,namun Tuhan benar benar maha pengasih dan penyayang ketika acara pengumuman yang lulusan terbaik dibacakan,aku sangat terkejut ketika namaku tersebut dari mahasiswa D2 dengan nilai tertinggi,gembira hati tak tanggung tanggung namun orang tua nggak tau entah dimana,udah hadir atau belum,sampai akhirnya pandanganku tertuju pada susut aula tempat kami diwisuda kedua orang tuaku duduk pada bangku yang dibelakang.

Suasana wisuda tidaklah begitu aku rasakan,sebab keluargaku yang masih harus bersedih karena adikku terbaring di rumah sakit,sampai dokter memperbolehkannya pulang setelah 3 bulan lamanya,beberapa lama dirawat di rumah akhirnyapun ia dipanggil sang Illahi Robbi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post