' Pertama Jadi Guru ' Tantangan Menulis Medya Guru hari ke 2
“ PERTAMA JADI GURU “ Tantangan Menulis Medya Guru Hari Ke -2
Oleh : Delmi Masnita.S.Pd.I
Ketika ijazah lulusan program Diploma 2 aku dapatkan,aku dibawa oleh bapakku kepada salah seorang pengurus sekolah TK ( Taman Kanak Kanak ),dan Alhamdulillah aku diterima honor di sekolah itu.
Mulailah aku mengabdi jadi guru TK,sesuatu yang tak terbayangkan sebelumnya namun aku alami dan rasakan keunikannya,mulai dari menyambut siswa yang usia 5 tahun sampai bernyanyi bersama mereka,membukakan celana siswa ketika mau buang air besar ataupun pipis,sejak itulah aku mulai merasakan tanggung jawab seorang guru,semakin hari profesi yang dulunya tak pernah aku bayangkan,sekarang harus aku jalani,rasa senang jadi guru mulai aku minati,apalagi pagi hari ketika aku baru sampai di sekolah,siswa yang lebih duluan hadir dari aku,mereka mengejarku,berebutan untuk bersalaman dan bergelantungan ditanganku sampai ke dalam ruangan.
Tiap hari nuansa seperti itu aku jalani,sungguh sangat menyenangkan dan terasa gembira,sejak itulah jadi guru sudah sangat aku tekuni,bahagia ketika anak anak yang kita asuh tumbuh dan berkembang sangat baik apalagi jika ada kompetisi siswa menang dapat juara,,,aduhhhhh bahagia bangat hati ini… tak terasa betapa susahnya menghadapi tingkah polah anak Taman Kanak Kanak.
Suatu hari yang membuat aku sangat terkesan,ketika membawa siswaku lomba ke Propinsi bidang puitisasi Alqur`an dengan jumlah peserta 5 orang,diantaranya aku masukkan 1 orang laki laki namanya “ Wahyu Hardian “ kegiatan yang kami ikuti di Asrama Haji Tabing Padang,sudah jadi aturan di TK tempatku ngajar jika anak anak yang ikut lomba maka orang tua tidak boleh ikut mendampingi,untuk menjaga agar si anak jangan cengeng,namun apa yang terjadi ketika malam sudah tiba ???
Aku yang waktu itu masih gadis,malam itu harus menina bobokkan anak TK Usia 5 tahun dengan cara unik ,,,kebiasaan Wahyu panggilan laki laki ganteng itu tidur sambil memegang puting susu mamanya,,,hhhhhh geliiii kataku dalam hati….kutahan perasaan geliku demi kenyamanan muridku yang besoknya akan berlomba,semua perasaan kurasakan mulai dari perasaan geli sampai perasaan risih karena masih gadis,namun karena sudah menjadi tanggung jawab seorang guru untuk membuat siswanya nyaman dan tenang,akhirnya ketika bangun pagi Wahyu yang gagah itu terlihat gembira tidak cemberut walau tidak dengan orang tuanya, kompetisi puitisasi Alqur`an itu berlalu dengan lancar,siswaku terpilih sebagai yang terbaik,hingga berlanjut ke Jakarta dalam lomba yang sama yaitu FASIKA yang dibuka waktu itu oleh ibuk Tien Sueharto di conven center Jakarta.
Sejak saat itulah perasaan banggaku jadi guru membuat aku termotivasi untuk jadi guru yang disukai anak anak,3 tahun mengabdi di Taman Kanak Kanak, aku harus berhenti karena sudah bekeluarga,dan aku ikut suami ke Medan,namun pada tahun 1998 melalui informasi Radio,aku dengar ada tes CPNS di Kementrian Agama,maka aku ikut tes,Alhamdulillah aku lulus.
SK yang telah aku idam2kan itu telah kudapatkan,aku ditempatkan di sebuah dusun terpencil di kecamatan Sungai Pagu Kab.Solok selatan,untuk sampai ke Sekolah tersebut aku harus melalui jembatan bambu sepanjang 50 meter menyeberangi sungai yang sangat ektrim,namun semangatku jadi guru tak layu hanya karena tempat yang sangat terbelakang,jangan mobil motorpun waktu itu tak bisa masuk ke daerah tersebut.
Dengan bekal honor di TK 3 tahun lamanya,aku tekuni profesiku dengan sangat baik dan iklas,apapun yang kulakukan aku senangi tampa berharap apa apa dari pimpinan aku berbuat demi murid2ku,semangat siswa2ku membuat kegiatan yang aku lakukan semuanya berakhir dengan senang hati,hingga akhirnya ketulusan dan keilklsanku mendidik anak anak yang jauh dari kata maju itu,membawa aku dipercaya oleh kepala Kantor Departemen Agama tahun 1998 untuk menjadi kepala pada salah satu Madrasah di Solok Selatan,dalam keseharianku aku tetap senang masuk dalam kelas untuk mengajar,ada perasaan bangga dan bahagia berada diantara anak anak.
Ketika waktu libur tiba kepala dan teman tata usaha tetap beraktifitas seperti biasa,disitu terasa sekali begitu sunyinya tampa murid2,lengang dari tingkah polah anak anak,ternyata jadi guru itu indah dan menyenangkan,banyak kenangan2 unik dengan siswa yang tak kan hilang,bangga ketika anak didik yang dulu masih lugu dan lucu sekarang bertemu sudah berpakaian dinas,dibalik itu semua karena prefesi guru aku termotivasi untuk menulis dari rekan sesama guru yang begitu rajin mengumpulkan artikel pendidikan kemudian dijadikan kliping,dari awal melihat teman itulah aku bisa menulis dan Alhamdulillah sudah buku Antologi ke 4 bagi ku setelah buku solo k3 ku,semuanya itu karena aku jadi guru,menulis dan membaca itu makanan wajib seorang guru,hingga karena menulislah aku bisa kenal Ustad Ahmad Syaihu dan bisa bergabung di Gurusiana,,
Tantangan Menulis Medya Guru Hari Ke 2
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wah.. Luar biasa pengorbanan Bu Delmi selaku seorang guru.... Ngeringeri sedap membacanya... he.. he. Salam sehat dan sukses selalu dari Batusangkar. Barakallah Bu Delmi.
makasi buk Enggrasedes, salam literasi