Sang Petualang(11)
Sesampainya di Sabang anakku langsung mencari penginapan. Karena hari sudah senja. Daerah yang baru tetapi nyaman itulah yang tergambar dari cerita anakku. Setelah penginapan diperoleh anakku bersih- bersih. Agar merasa lebih nyaman. Setelah selesai sholat anakku meneleponku lagi. Malam itu.
Dia bercerita tentang keindahan dan kedamaian pulau ini. Sebuah perjalanan yang menumbuhkan rasa syukur yang sangat dalam. Sehingga rasanya Allah itu sangat dekat dengan urat nadi. Ceritanya via telepon seluler.
Aku tidak lupa menanyakan apa skedulenya buat besok. Dia bilang akan keliling pulau ini dan pergi ke tugu Nol. Palingan sore besok sudah kembali lagi ke Aceh. Istirahatlah dulu semoga besok pagi dapat beraktivitas seperti biasa. Pesanku.
Pagi itu aku bangun dan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Seperti biasa. Rutinitasku sehari-hari kesekolah, rapat, pulang. Haripun sore. Tiada terasa. Seolah-olah perputarannya sangat cepat. Orang sering bilang, rutinitas itu membosankan, tapi menurutku rutinitas itu asyik jika dijalankan dengan senang hati. Pekerjaanku adalah jantung hati yang selalu ngangenin. Haha.
Anding, 1804202.
#tantanganmenulish67
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Menjelajahi seluruh penjuru bumi, sungguh menjadi hal yang luar biasa bagi seorang petualang. Berjumpa beragam budaya dan peradaban. Barakallah, buat Bu Delfi dan anandanya.
Terima kasih bu. Bersyukur kita ya bu. Kita hidup dinegeri yg indah.