Setelah puas menikmati alam Sabang nan elok rupawan. Sulit untuk ditinggalkan. Sayang untuk dilupakan. Anakku kembali ke Aceh dengan jasa angkutan yang kemaren.

Sebuah destinasi, doa dan harapan sudah diikrarkan anakku didalam sanubarinya. Sebuah lembaran baru dalam kehidupannya sudah ditorehkan. Di Nol Kilometer anakku membuat sebuah impian yang akan digapainya dimasa depan. Semoga Allah berkenan mengabulkannya.

Dua jam perjalanan ditempuh untuk sampai di Aceh lagi. Sesampainya di Aceh anakku sudah di nanti oleh temannya. Selama di Aceh ini dia akan mengunjungi tempat-tempat wisata agar lengkap semua dikunjungi.

Museum, dan tempat wisata lainnya dikunjunginya bergantian. Setelah beberapa hari menginap disini anakku meluncur lagi berbalik arah menuju jalan pulang.

Jalan yang dilaluinya diambil jalan yang berbeda. Dia memilih jalan lintas timur. Tujuannya tidak lebih adalah menikmati nusantara beserta keindahan alamnya yang mempesona.

Daerah-daerah yang dilaluinya menyimpan cerita yang akan diceritakannya kepada generasi penerusnya. Setiap daerah yang dilewati pasti ada saja teman yang menjamunya. Beristirahat sejenak dan kemudian melanjutkan lagi perjalanannya.

Lewat Tebing tinggi, Bagan Batu, Dumai, Bangkinang. Ribuan kilo jarak yang ditempuhnya. Komunikasiku tetap terjalin dengan baik. Setiap aku menanyakan, "Ali sudah dimana nak? ". Dia akan kirim lokasinya. Sehingga aku senang dan tidak terlalu khawatir.

Berangkat tanggal 24 Desember 2018 sampai kembali lagi ke teras rumahku pada tanggal 26 Januari 2019. Ulang tahunnya dirayakannya di Medan yaitu tanggal 01-01- 2019. Anakku lahir tepat dimalam pergantian tahun Masehi. 01-01-1996. Satu bulan lebih dua hari anakku dialam bebas bertualang dengan vespa kesayangannya. Aku menamai scooternya itu dengan si Ratu Mogok. Karena dulu sering mogok kalau bawa boncengan. Semoga anakku sehat selalu. Tunggu petualangan anakku part berikutnya.

Anding, 19042020

#tantanganmenulish68#