Tantangan Menulis Hari ke-23

#TantanganGurusiana

Jadi penyiar itu asyik, bisa menikmati banyak lagu sambil menghayatinya. Memenuhi permintaan pendengarnya, membuat mereka sedikit terhibur. Syukur bila bisa membuat pendengarnya bahagia. Saat ada yang curhat, harus berusaha memutar lagu yang cocok dengan tema curhatan itu. Banyak lagu bermakna dalam, sehingga pas, didengarkan saat ada hati pendengarnya yang sedang risau. Beberapa lagu kadang sering diputar karena kesukaan penyiarnya, he he. Sampai-sampai ada pendengar minta diputarkan sebuah lagu, dan dikirimkan buat penyiarnya saja katanya. Duh ketahuan dia fans beratnya nih.

Beberapa lagu bernada sedikit keras, agak hingar bingar, namun syairnya bermakna, jadi enak saja didengar, karena menghibur kegundahan hati. Lagu tahun 80’an pun, kadang terpaksa diputar, walau segmen pendengarnya adalah remaja masa kini. Namun sekali lagi karena syairnya bermakna, nampaknya pendengarpun tak keberatan mendengarkannya, karena temanya pas dengan kegalauan pendengar yang curhat.

Ada juga sih lagu romantis dari penyanyi kesayangan penyiarnya, kadang mungkin agak sering diputar, walau gak pas dengan tema. Sekali lagi pendengar fanatik menandai itu lagu kesayangan penyiarnya. Sesekali dia request lagu tersebut dan dia kirim untuk penyiarnya. Duuh so sweet enggak sih? Walau penyiar dan pendengar belum pernah bertemu sama sekali, namun terkadang karena sering curhat dan request lagu, sehingga seperti ada ikatan batin. Jika lama tak berkirim kabar, penyiar bisa juga merasa kehilangan.

Indramayu, 9 September 2020.