Kesabaran Berbuah Manis
Pada era digital ini, banyak plaform digital yang menawarkan bisnis online dengan segala kemudahannya. Diantaranya yang coba penulis gelutin, dimana kami bisa punya toko online dengan berbagai produk tanpa harus menyediakan stock di rumah. Selain itu modal juga tidak terlalu besar, cukup sekitar 500 ribu rupiah saja disiapkan di rekening, untuk jaga-jaga jika tetangga sendiri yang jadi pembeli. Biasanya tetangga membayarnya jika barang sudah datang, itu pun dia ambil ke rumah penulis. Jadi transaksinya semi tradisional. Penawaran via online, pembayaran cash.
Bagi sebagian orang yang sudah terbiasa bertransaksi online, dia cukup cermat dalam memilih toko online pedagang produk yang dibutuhkannya. Tidak lupa dia juga mencermati ulasan pembeli sebelumnya agar tidak terjebak oleh para pedagang online yang kurang Amanah. Penulis sendiri sering terjebak pedagang online yang kurang amanah. Biasanya antara deskripsi produk dengan gambar tidak sesuai. Begitulah beberapa kali penulis juga kecewa dalam berbelanja online. Beberapa kali mendapatkan produk yang diluar ekspektasi. Sehingga anak-anak akhirnya sering mengingatkan ibunya ini agar tidak tertipu lagi oleh pedagang online yang tidak Amanah.
Karena berniaga sistim online ini merupakan sesuatu yang baru, maka ada saja cerita suka duka dalam bertransaksi dengan sistim ini. Sebagai pemilik toko online, sering juga penulis di php calon pembeli. Ada yang bertanya-tanya tentang harga, warna, ukuran sampai detail, sudah memilih beberapa produk, giliran kena ongkir, dia tidak jadi membeli. Sambil membanding-bandingkan dengan di plaform lain. Padahal ongkir (ongkos kirim) nya juga kadang tidak seberapa. Secara logika, kalua kita belanja ke toko tradisional juga kan beresiko kena biaya, apakah untuk bensin jika menggunakan kendaraan sendiri, atau biaya grab dan sejenisnya.
Selama menjadi penjual online banyak peristiwa yang benar-benar menguji kesabaran. Satu ketika, sedang ada program menjual daging qurban online di bulan haji. Alhamdulillah karena beriklan di media sosial dengan gencar, banyak juga pembeli daging qurban kalengan ini. Baik itu untuk dikirim ke yayasan-yayasan sebagai donasi ataupun dikirim ke alamat yang bersangkutan untuk dibagikan di sekitar tempat tinggalnya. Ada salah satu pelanggan terbaik penulis, memesan daging sapi qurban kalengan untuk dikirim ke sebuah Yayasan. Setelah dibayar dan diproses maka kami tinggal menunggu notifikasi jika kiriman sudah nyampe di tempat.
Setelah beberapa hari menunggu, ternyata pihak admin menyampaikan permohonan maaf bahea terjadi kesalahan, dimana yang di klik pada pilihan dagung qurban. Pihak admin mengklik pilihan daging domba. Sehingga yang terkirim adalah daging domba. Walau kecewa, penulis hanya beristigfhar saja. Pihak admin berkali-kali menyampaikan permohonan maaf. Demikianpun penulis kepada pemesan yang termasuk pelanggan terbaik. Ternyata pemesannya tidak marah hanya menyampaikan bahwa manusia tempat khilaf, namun qodarullah, segalanya tetap dibawah pengaturan-Nya. Jadi selain tidak marah, pemesan ini pun malah bikin maknyess, adem di hati. Bahkan uang kelebihan karena selisih harga daging sapi dan daging domba pun diberikannya untuk kas sekolah penulis katanya.
Dari pihak admin pun penulis mendapat hadiah, katanya sebagai apresiasi karena menaggapi kesalahan pihak admin dengan biasa saja tanpa marah. Alhamdulillah ternyata inilah buah manis kesabaran. Mendapat hadiah dari pembeli sekaligus juga dari pihak admin.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
mantap ulasannya
Terima kasih Bu Risma......