Dedi Mugni Permadi

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Mendadak Penulis

Mendadak Penulis Jilid-2

Bimbingan teknik literasi penulisan buku bagi Guru PJOK dan Guru BK. Kesempatan yang baik bagi saya untuk mulai belajar menulis. Awalnya sempat ragu untuk mengikuti bimtek ini. Kenapa ragu, Karena selepas kuliah saya belum pernah menulis karya ilmiah lagi. Kecuali adminisitrasi pembelajaran yang setiap semester dibuat.

Setelah dipastikan mengikuti bimtek tersebut, saya berencana berangkat bareng dengan teman yang kebetulan diundang juga untuk mengikuti bimtek ini. bu Hamidah namanya.

Sesampainya dihotel jam 14.00 setelah perjalanan kurang lebih 4 jam dari Cilegon. Ketemu teman lama di loby hotel. Teman yang sebelumnya bersama-sama mengikuti pelatihan IN PKB. Sempat kecewa kepada panitia penyelenggara. Pemberitahuan di surat jam 12.00 sudah mulai check In, jam 14.00 belum ada kelihatan panitia penyelenggara. Harus tetap sabar walaupun kecewa. Lagi bulan puasa.

Pembukaan kegiatan bimtek dibuka langsung oleh Kepala P4TK Penjas BK. Pengetahuan baru dari materi pertama, ternyata kegiatan literasi itu bukan cuma sekedar nulis buku, tetapi ada juga kegiatan sains, teknologi, dan lainnya. Apa dan kenapa ada literasi didasarkan pada kebutuhan abad 21. Kecakapan yang dituntut adalah kecakapan berpikir kritis, penyelesaian masalah kompleks, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif.

Persyaratan mengikuti bimtek ini salah satunya adalah membuat karya tulis minimal 700 kata. Wah, tugas yang cukup berat sepertinya mengikuti bimtek ini. Pengalaman mengikuti bimtek biasanya paling disuruh bawa laptop dan flashdisk. Lha ini disuruh bawa karya tulis. Saya menulis seadanya. Tentang aktifitas sehari-hari. Dari mulai dapat telepon dari panitia penyelenggara sampai persiapan berangkat menuju bogor.

Pak Sigit selaku penanggung jawab program menyampaikan gambaran tentang kegiatan bimtek. Kaget bercampur panik karena Pak sigit menyampaikan bahwa karya tulis sebagai syarat mengikuti bimtek ini harus karya tulis ilmiah. Baiklah nanti setelah shalat tarawih saya coba tulis karya ilmiah. Rasa kantuk melanda setelah materi sesi malam. Karya tulis ilmiah pun tidak jadi. Nanti saja setelah sahur ditulis.

Sahur hari pertama di hotel Arch. Datang di tempat makan jam 03.15 masih sepi. Biasanya di hotel-hotel makan sahur sudah siap dari jam 03.00. ternyata salah tempat. Kirain makan sahur di lantai 10 hotel, ternyata beda dengan tempat makan malam. Kekenyangan makan sahur mata pun jadi ngantuk berat. Setelah shalat shubuh karya tulis ilmiah pun terlewat lagi. Sudahlah pasrah saja. Karya tulis seadanya yang sudah dibuat dirumah.

Materi hari kedua oleh Pa Ihsan. Sangat menginspirasi sekali apa yang disampaikannya. Dari cerita Pa Ihsan menulis buku itu tidak rumit seperti yang saya bayangkan. Banyak orang bisa menghasilkan beberapa buku dalam waktu yang pendek. Luar biasa pikir saya. Semangat tumbuh kembali setelah mendengar informasi dari Pa Ihsan, bahwa kita akan membuat karya tulisnya yang populer bukan karya tulis ilmiah yang belum saya kerjakan.

Pemateri ke 3 Pa Eko. Semakin menambah pengetahuan saya tentang cara menulis. Pa Eko lebih menginspirasi lagi. Seumuran saya tapi sudah banyak tulisannya yang bermanfaat buat orang lain. Betul kalo menulis itu memperpanjang umur penulisnya. Mudah-mudah target bisa menghasilkan buku setelah mengikuti bimtek ini bisa tercapai. Aammiin.

MENDADAK PENULIS

“Pa Dedi HPnya dari tadi bunyi terus, ada yang neleponin kali ” pa Dendy buyarkan lamunanku, “oh iya makasih pa Dendy”, selesai shalat dhuha hp yang dari tadi tergeletak dilantai bunyi lagi, mungkin sang penelpon ingin mengabarkan sesuatu yang penting, ngga tertulis nama penelepon di hpku, mungkin karna hpnya baru ganti gara-gara hp lamaku rusak terinjak saat terburu-buru pergi ke ruang makan karena kesiangan bangun sahur tadi pagi.

“ halo, Assalamualaikum” sembari menempelkan Hpku ditelinga,

“walaikumusalam, ini dengan Jamal pa” sahut penelpon di ujung telpon.

“iya Pa Jamal ada yang bisa dibantu”

“iya pa Dedi, mau informasikan untuk kegiatan Bintek Literasi untuk guru PJOK dan BK, yang diselenggarakan oleh P4Tk Penjas BK”, “kira-kira pa Dedi ada waktu untuk mengikuti kegiatan tersebut”

Sedikit tertegun, kenapa Pa Jamal memilihku untuk mengikuti acara tersebut, mungkin di kesempatan sebelumnya sempat berkenalan dengan pa Jamal diprogram guru pembelajar yg juga diselenggarakn P4Tk Penjas BK.

“oh iya siap pa” jawabku setelah berpikir sejenak mengingat waktu pelaksanaan kegiatan tersebut bersamaan dengan pembagian laporan hasil belajar anak di sekolah, ditambah dengan persyaratan untuk mengikuti kegiatan bintek literasi ini harus membawa karya tulis, agak berat juga sebenernya dengan persyaratan karya tulis, aku yang selama ini agak males untuk nulis, bahkan sekedar menuliskan sesuatu di media sosial.

“baik pa dedi nanti surat undangannya dikirim via email ya pa” jawab pa Jamal lagi. Zaman sekarang kirim surat kepada seseorang yang jauh semudah melangkahkan kaki ke kantor POS, cukup di kirim melalui surat elektronik.

Pembicaraan ditelpon pun diakhiri dengan saling memberi salam. Belum terbayang bagaimana kesibukan setela menerima tawaran mengikuti kegiatan litersi, koreksian penilaian akhir tahun yang dilaksanakan anak-anak seminggu kemari belum tersentuh, belum lagi ngoreksi pekerjaan anak-anak selama satu semester belum rampung semua, nilai ekstrakurikuler juga menunggu diselesaikan, jadwal pengumpulan Nilai kepanitia tinggal menghitung hari, Pa hakim selaku Ketua panitia Penilaian akhir tahun pun sudah mewanti-wanti kepada semua guru agar tepat waktu mengumpulkan semua pekerjaan terkain penilaian akhir tahun. Menurutku Ini masalah yang harus dihadapi dan diselesaikan.

Jadi teringat ucapan pa Zulfikri saat memberikan materi kurikulum kehidupan dalam seminar pendidikan yang aku ikuti dua hari yang lalu, kita harus bersyukur masih diberikan masalah, karena artinya kita diberikan peluang untuk mendapatkan kekuatan yang besar dari yang Maha Kuasa, kata pa Zul lagi mengutip ayat Al-Quran, Allah Memberikan cobaan berat kepada kita, beserta kekuatan yang besar pula. Kalau kata bapaku ketika kita mendaki gunung yang tinggi, rasa capenya akan hilang setelah kita sampai di puncaknya dengan melihat pemandangan yang indah disekitarnya. Bissmilah pasti bisa.

Sesampainya di rumah setelah seharian beraktifitas disekolah suasana dirumah terasa hampa, tidak seperti biasanya, ketika datang dirumah disambut oleh buah hatiku dengan terikan riang gembira kaka, cici, ma Ihsan yang berebut ingin berkeliling komplek naik motor. Maklum aku yang sudah dikaruniai 3 orang anak dari istri yang baik hati ini berangkat sekolah saat anak-anak belum bangun dan pulang sekolah udah mau maghrib, walaupun yakin bukan kuantitas pertemuan dengan anak-anak tapi yang penting kualitas bertemu dengan anak-anak. Suasana rumah yang tidak seperti biasanya buatku ngga betah dirumah, rasa kangen ingin bertemu anak2 harus ditahan semenjak awal Ramahdan anak istri harus ke Bandung mengingat tugas keluar kota yang kulaksanakan, ngga tega bila istri harus mengurus rumah dan anak2 sendirian.

Ngga berlama-lama dirumah setelah menyimpan tas, mandi dan berganti pakaian, cepat-cepat meninggalkan rumah untuk memenuhi seruan Adzan di mushola dekat rumah, kesempatan yang baik mumpung pulang sekolah lebih awal untuk melaksanakan shalat berjamaah dimushola mumpung bulan penuh berkah pula.

Ajakan buka bersama dengan teman-teman dekat bisa jadi pilihan yang pas, dari pada dirumah celingakcelinguk sendirian. Buka bersama kali ini di sebuah warung sate cukup terkenal dikotaku dengan menu sate bebek khas kota baja ini. Canda tawa bersama teman-teman cukup untuk menghilangkan penat setelah seharian bekerja, walaupun rasa kangen terhadap anak istri lebih besar. Menjelang isya kami melanjutkan perjalanan ke masjid agung kota kami untuk melaksanakan shalt isya ma taraweh, biar seperti pejabat-pejabat pemerintahan melaksanakan tarawih keliling ke perbagai pelosok kota. Malam ini pa Dendy yang sama-sama ditinggal istrinya mudik terlebih dahulu berjanji menemaniku untuk menginap dirumah.

Hari-hari berlalu pekerjaan sekolah sedikit demi sedikit bisa dilalui dan diselesaikan tinggal persyaratan karya tulis yang harus dibuat sebagai syarat mengikuti kegiatan bintek literasi undangan P4TK Penjas dan BK yang disampaikan pa Jamal beberapa hari yang lalu. Dari mana harus mengawali karya tulisku. penulis terkenal yang pernah mengisi acara talk show di sekolahku, untuk bisa jadi penulis yang hebat kuncinya adalah jangan banyak mikir mau nulis apa, mulailah menulis walaupun sedkit demi sedikit.

Keterangan :

Penulis adalah peserta Bimtek Penulisan Buku bagi Guru PJOK dan BK di Bogor

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

wow, kereeeen. tulisan yang panjang dan renyah dibaca. Luar biasa

16 Jun
Balas

Trims Pa.jadi malu.

17 Jun

Semoga menjadi penulis hebat, terkenal, sukses Amiin

16 Jun
Balas

Aammiinn

17 Jun

Bagus p dedi tulisannya. Top deh..

16 Jun
Balas

makasih bu, maaf saya sebutin b Hamidah.

17 Jun



search

New Post