HP BERDERING SEDANG SHALAT(part 2)
S
Setelah dua orang suami istri tesebut sampai dihalanan Masjid, yang kedua nya sama2 dalam kesal, dan sangat malu, dari dalam masjid dengan tidak sengaja via kaca masjid, saya memandang situasi diliuar, dimana dari pasutri ini,sang bapak sangat kesal, ditambah pula oleh ocehan yang disampaikan ibu2 dibelakang, yang diulang2 isterinya.semua ditumpukan semata salah sang bapak ini, yang kebetulan lupa menon aktifkan/si Lent kan HP nya.
Padahal kalau difikir, salah dan khilaf ini tidak sepihak, ada sebabnya, kalau sekiranya yang menelphon itu melihat waktu dan situasi menelphon seseorang (disadari nya orang yang akan dikontak ini biasa nya sedang shalat zhuhur berjamaah dimasjid), maka kasus ini tak kan terjadi.Jadi ini juga kesalahan besar pihak orang yang nelphon, yang tak bisa menahan diri dan membaca situasi menelphone seseorang.
Setelah tiga hari kemudian, saya bertemu dengan Ibu/istri dari Bapak tersebut, yang juga telah lama saya mengenalnya, kemudian saya menanyakan suami baliau, yang saya akrab manggil Abang. Akhirnya istrinya/Uni tersebut nyampaikan Curhat nya : dengan awal kalimatnya : sejak peristiwa itu Abang ndak mau diajak lagi ke masjid, sebelumnya Uni telah berjuang berat, dengan perasaan, mengajak,meyakinkan Bapak dari sepasang anaknya ini agar sadar, ikut shalat dimasjid, kami memilih masjid ini yang memilki spesifik dalam ketenteraman,kenyamanan beribadah. Tapi dengan gara2 peristiwa tersebut dia berbalik ke dunia lama,tempat dia ngumpul bisa dapat hiburan dengan kawan koleganya. Pas dua hari yang lalu aku pun diyakinkankannya untuk ikut makan kuliner santapan siang di Kafe sebentuk restouran dengan pelayan yang ramah dan lembut.
Hal itu dibuktikan, siang itu pas saat kami sedang.makan, kebetulan berdering HP, karena keburu ngangkat HP dan berputar sedikit arah duduk,tersenggol sebuah gelas yang posisinya disudut meja, lantas jatuh kemudian pecah dilantai keramik, tanpa dipanggil2 , sontak 2 orang pelayan faras cantik mendekati meja kami yg sedikit cemas takut dan malu juga. Tetapi dengan ramah,lembut, mereka berdua minta maaf dengan sapaannya : ndak apa2 om, biasa ini, dan mohon maaf ya om,tante kami sedikit mengganggu, dalam membersihkan kaca yang pecah ini. Aduuh senang dan nyamannya hati. Dan ditambah lagi saat kami melihat lembaran Bon mau membayar, sang kasir tidak.menghitung gelas yang pecah,pun selanjutnya dengan senyum simpul menyalami dan.melepas sembari berucap terima kasih banyak.
Padanan terbalik dengan apa yang seharusnya didapatkan dimasjid, karena oknum pengurus/jamaah yang masih jauh ilmu psikologi dan pengalaman lapangan, seni menghadapi manusia dengan multi persoalan,itulah macam ragamnya Jamaah/ummat.yang harus dihadapi dengan ikhlas dan penuh kesabaran....Jika HP berdering, kemudian sesudah shalat dengan bil hikmah nasehati secara empat mata. Maka ia merasa mendapat siraman rohani.
Kota Solok,19 Pebruari
#TantanganGuruSiana
#TantanganHariKe-14
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tulisan yang sangat inspiratif dan sarat makna. Itulah kenyataan yang selalu kita hadapi ya buya, seharusnya bapak tersebut kita rangkul bukan dikucilkan...Sukses selalu pak Jonedi. Barakallahu fiik
Menginspirasi tulisannyo ustadz... Barakallah...
Menginspirasi tulisannyo ustadz... Barakallah...
Sangat menginspari dan membrikan pembelajaran bagi kita tanpa merasa digurui , teruslah berkarya S3 M3 ya buya Jonedi