Oleh:Dede Saroni

Raut kesedihan mendalam sedang dirasakan seluruh rakyat Indonesia. Mereka nggak menyangka, tim kesayangannya ditaklukan Irak, 1-2 pada laga perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23.

Padahal, waktu itu laga berjalan seimbang. Sampai berakhirnya babak kedua, kedudukan masih sama kuat 1-1. Dilanjut babak extratime, 2x15 menit. Seluruh rakyat Indonesia berharap akan terjadi tos-tosan. Kalau itu terjadi, Timnas Garuda U-23 punya kesempatan menang. Timnas Garuda U-23 punya Ernando. Dia diandalkan dan sudah terbukti menggagalkan tendangan finalti. Seperti saat lawan Socceroos dan Taeguk Warriors.

Takdir berkata lain. Di babak pertama extratime, Timnas Garuda U-23 kebobolan. Kedudukan jadi 1-2. Setelah gol itu, Timnas Garuda U-23 berusaha menjebol gawang Irak U-23, tetapi gagal. Kedudukan 1-2 itu tetap bertahan sampai berakhirnya extratime babak pertama. Lalu, di extratime babak kedua, Timnas Garuda U-23 terus menggempur pertahanan Irak U-23. Namun, lagi-lagi gagal, karena kokohnya pertahanan Irak U-23. Sampai berakhirnya extra time babak kedua kedudukan tetap 1-2 buat Irak U-23. Akhirnya, Irak U-23 berhasil merengkuh tiket otomatis Olimpiade Paris ketiga Asia, setelah Jepang pertama dan Uzbekistan kedua. Kita sepatutnya bangga sama Timnas Garuda U-23, sebagai tim debutan sudah bisa mencapai babak semi final. Seperti kata Presiden Jokowi, “Sebagai tim Debutan Capaian Tim Garuda Muda Layak Diapresiasi.” Kita doakan, semoga di babak playoff, 09 Mei 2024, Timnas Garuda U-23 bisa mengalahkan Guinea.

Cipayung, 04 Mei 2024