Untuk selamanya,

Pilu itu masih ada, membayang, membekas sukma, pedih, perih, sisakan rasa kehilangan, saat terakhir kau pejamkan mata.

Untuk selamanya...

Kau kini bersatu dengan kekekalan, bersemayam dalam keabadian, menjemput sukma, terbang diambil Sang Pemilik Jiwa

Untuk selamanya

Pena bertinta lautan emas pun tidaklah cukup tuk menggoreskan betapa hebatnya dirimu, kanvas berhias mutiara jua tak ada harganya tuk melukiskan betapa indahnya jiwa ragamu.

Untuk selamanya,

Pengorbananmu, cucuran air mata, dan keringatmu, akan aku abadikan dalam tiap tetes aliran darahku.

Untuk selamanya,

Akan ku ingat semua pesan yang kau sampaikan kepadaku, lewat agungnya kisah Luqman yang berwasiat kepada putranya :"tetaplah bersyukur atas nikmat yang diterima, sekali kali tidak menyekutukan Allah, selalu berbuat baik kepada orangtua, berbuat baik kepada sesama, tidak meninggalkan shalat, mengajak kepada kebaikan, mencegah kemungkaran, bersabar atas semua ujian, jangan sombong lagi angkuh, sederhana dalam hidup, serta selalu melembutkan suara di hadapan semua orang".

Untuk selamanya,

Untaian doa terindah akan aku sampaikan untukmu, semoga Allah mengampuni segala Dosamu, menerima amal ibadahmu, melapangkan kuburanmu, Allah tempatkan kau di tempat terbaik di sisi Nya.

Untuk selamanya.

Parungpanjang,

24.12.20