Ayah biasanya dikenal sebagai sosok yang berwibawa dalam keluarga, terutama ayah memegang peran penting bagi pertumbuhan anak baik dalam aspek psikologis maupun aspek sosial. Namun ada beberapa kasus yang sulit dipahami dikarenakan seorang ayah yang tega mencabuli anak kandungnya sendiri, mengedepankan tuntutan nafsunya tanpa memikirkan dampak negatif yang besar yang akan timbul pada anak.

Pelaku berinisial IGNR 54 tahun ini, mengaku mencabuli anaknya berinisial IGAM.S, yang saat itu masih duduk di bangku kelas lima SD.Pencabulan itu terjadi berkali-kali hingga sang anak berusia 16 tahun dan dalam kondisi hamil enam bulan. Awal kejadian terungkap saat sang anak diantar ibunya yang mengetahui kejadian pencabulan membawanya ke rumah sakit. Saat itu sang ibu meminta dokter untuk mengugurkan si jabang bayi yang ada dalam kandungan sang anak.

Kejadian seperti ini kerap seringkali ditemukan di berbagai macam daerah pelosok atau kampung. Dikarenakan minimnya pendidikan yang di dapat orang tua, dan komunikasi yang tidak efektif antara orang tua dan anak.

Sebuah konsep diri yang akan di terapkan pada si anak yang menjadi korban nafsu bejat ayahnya akan membuahkan citra diri negatif yang ditimbulkan dari rasa trauma berat.

Dapat kita simpulkan, bahwa masih banyak orang tua di luar sana yang masih belum paham seperti apa pentingnya hubungan yang harus dijalin untuk anak anaknya, terutama ibu yang diwajibkan menurunkan aspek psikologis bagi buah hatinya agar anak-anak merasa nyaman ketika menyampaikan sesuatu yang membuat anak merasa takut. Aspek psikologis sangat penting, dalam artian, terkadang ibu harus menjadi sahabat agar anak merasakan hubungan yang dekat dengan ibunya. Aspek dalam perkembangan anak seperti yaitu Fisik, Mental, Sosial Emosional, Spritual, dan Seksual akan tumbuh dan terstruktur dengan baik.