Zameena Zeanissa, bayi mungil berusia 1,4 bulan, adalah putri kedua yang sangat disayangi keluarga. Dekat dengan nenek dan kakeknya, perkembangannya pesat. Ia aktif berkomunikasi non-verbal, suka mengoceh, dan senang bermain dengan kakak-kakaknya. Meskipun mudah teralihkan perhatiannya dan tertarik pada mainan yang dipegang orang lain, Zameena menunjukkan kecerdasan dengan cepat memahami perintah sederhana seperti membuang sampah atau mengambil barang. Namun, sifat keras kepalanya menjadi tantangan tersendiri. Ia akan tantrum hebat jika keinginannya tidak dituruti, dan kakak perempuannya, Aisy, sering menjadi sasaran kemarahannya berupa pukulan dan tarikan rambut. Kehidupan rumah tangga pun diwarnai dengan suara-suara wasit dari sang ibu yang berusaha melerai pertengkaran kakak beradik ini setiap beberapa menit sekali.

Suatu hari, Zameena demam tinggi dan meriang. Demamnya berlangsung selama lima hari, disertai batuk, pilek, dan diare. Sang ibu sangat khawatir melihat putrinya lemas dan kesulitan makan serta minum. Meskipun demamnya tinggi, Zameena tetap aktif dan menolak perawatan intensif di rumah sakit, bahkan menolak kompres. Kekuatannya melawan demam membuat ibunya semakin sedih dan khawatir. Liburan kali ini harus dihabiskan di rumah, demi kesembuhan Zameena.

Kekuatan Kecil Zameena

Kisah Zameena mengajarkan kita tentang kekuatan dan ketahanan anak kecil. Meskipun masih sangat muda, ia menunjukkan keuletan dalam menghadapi penyakit. Demam tinggi dan berbagai gejala yang dialaminya tidak membuatnya menyerah. Keinginannya untuk tetap aktif dan bermain, meskipun dalam kondisi sakit, menunjukkan semangat hidupnya yang luar biasa. Zameena juga menunjukkan kecerdasan dan kemampuannya untuk belajar hal baru, seperti membuang sampah dan mengambil barang.

Kisah ini juga mengingatkan kita akan pentingnya kesabaran dan pengertian dalam menghadapi anak-anak yang keras kepala. Zameena mungkin menunjukkan tantrum, tetapi itu adalah cara dia mengekspresikan kebutuhan dan keinginannya. Sebagai orang tua, kita perlu belajar memahami dan mengelola tantrum tersebut dengan bijak, bukan dengan emosi. Yang terpenting adalah memberikan kasih sayang dan dukungan penuh agar Zameena dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat dan bahagia. Semoga Zameena segera pulih dan kembali ceria!