Awal bulan yang penuh inspirasi. Benar saja mimpi Bu Dias yang ingin mengembangkan kreasi tentang eco enzyme. Saat dirinya memposting bank eco enzyme mini yang dimiliki, wali murid yang berbagi ilmu eco enzyme padanya.

"Mau ta tak ajari membuat sabun dari eco enzyme?"

"Wah, eco enzyme emang bisa dibuat sabun bu?"

"Bisa dong", jawabnya.

"MasyaAllah, kalau begitu saya mau belajar. Ajari saya bu".

"Oke, kita praktek langsung aja yaa"

"Baik bu. Kapan saya bisa ke rumah ibu untuk belajar. Saya menyesuaikan agenda ibu?"

"Bagaimana kalau Minggu?"

"Boleh Bu, saya langsung stay di rumah nih"

Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Minggu siang Bu Dias chat pada wali muridnya bahwa sudah dalam perjalanan menuju rumahnya.

Jarak rumah mereka sekitar 15 menit perjalanan menggunakan motor dengan kecepatan sedang.

Bu Dias memulai mengingat-ingat alamat rumah yang sekitar 6 tahun lalu lalui. Tebakannya tidak salah. Gang yang dimaksud benar. Di parkirnya motor matic scoopy putih di depan pagar.

Uluk salam ke penghuni rumah ia lakukan. Tidak lama setelahnya, anak lelaki remaja membukakan pagar hitam itu.

"Assalamu'alaikum..."

(Bersambung)