Mewaris Sejarah
Kamis, 30 September 2021. Pagi hari. Saya memasang bendera setengah tiang di halaman sekolah. Saat itulah kengerian kejadian 56 silam tampil. Yang terbayang adalah saat para perwira ditodong dan ditembaki senjata api oleh sekelompok tentara.
Pernah menonton filmnya. Saat adegan ditembak, saya menutup mata. Tidak tega melihat sebuah kekerasan. Bawaannya mau nangis, jantung berdegub kencang. Jangankan melihat itu. Mendengar orang marah saja, langsung dag dig dug. Padahal marahnya bukan ke saya. Tapi ikut merasakan. Memang saya terbilang sangat sensitif untuk urusan beginian.

Tadi di kelas 5, saya selipkan sejarah kelam negara ini. Ketika memulai cerita. Saya meminta mereka untuk melihat bendera yang terpasang di halaman sekolah. Bagaimana posisi bendera dan apa makna dari posisi tersebut.
Sekilas saya menjelaskan artinya. Dan menyampaikan kisah dibalik pengibaran bendera setengah tiang.
Anak laki-laki mulai ambil posisi lebih maju dari biasanya. "Takut atau antusias mereka ini?", tanya saya dalam hati.
Saya melanjutkan cerita. Sambil memperagakan beberapa adegan. Bermaksud agar lebih hidup ceritanya. Salah satunya ketika sampai pada cerita pasukan menggedor pintu rumah para jenderal. Saya mengetuk meja dengan jari beberapa kali. Lumayan keras bunyinya. Siswa kaget. Tangan kesakitan setelah adegan itu. Hadeuh... Rasa itu berusaha disembunyikan. Tapi kok tidak bisa. Tetap sakit.
Untuk menutupi rasa tersebut saya melanjutkan kisah. Meminta seorang anak yang duduk didepan berdiri. Ia berperan sebagai jenderal. Saya yang berperan menjadi pasukan pembantaian.
Kelas semakin terlihat seram. Siswa merasa takut, kasian, antusias bercampur aduk.
Karena terbatasnya waktu kisah tadi terpotong. Tidak terasa sudah tiba waktunya pulang. Mereka bersiap-siap dan berdoa.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar