ANAK REMAJA KINI
Kamis siang, jam terakhir adalah jadwal mapel PJOK. Saya sebagai walas seperti biasa meminta bantuan pada beberapa anak untuk mencari guru PJOK. Sementara menunggu guru tersebut datang, saya isi kelas dengan penguatan karakter.
Beberapa menit kemudian, anak yang saya utus mencari guru tampak lesu masuk kelas dengan terburu-buru dan tersenyum. "Kenapa tidak berjalan nak?", tanya saya pada ketiga anak tersebut.
"Anu bu, ituu tadi ada 2 tamu. Bapaknya tinggi kekar. Satunya baju putih. Orangnya imut Bu yang baju putih. Si Iren sama Nila langsung sibuk betulin kerudung. Setelah itu nunduk dan lari ke kelas. Itu siapa ya bu?", ucap siswa lain.
Saya tersenyum mendengar cerita polos anak remaja ini. Kala itu saya memang melihat dari jendela. Tampak jelas ada dua lelaki yang berjalan menuju kantor.
"Oalah iya. Meski demikian jalan aja dengan tenang nak. Itu tamu mau ketemu dengan ibu kepala sekolah. Lah, ibu minta tolong nyari Pak Tomo apa ketemu?"
"Enggak bu. Pak Tomo kata Bu Yarsini pergi ke rapat. Jadi tugas pelajaran PJOK disuruh lanjutkan dan dikumpulkan", sahut Iren.
"Oh iya tadi ada yang tanya, tamu yang ke kantor itu siapa?. Nah coba ibu tanya, apakah ada yang kenal?"
"Belum kenal Bu"
"Baik, kalau belum ada yang kenal akan ibu ceritakan sedikit tentang nama dan jabatan tamu yang datang. Dan mengapa bapak tersebut ke sekolah kita"
"Bapak yang tinggi, kekar itu namanya Bapak Zaini. Beliau adalah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pamekasan. Kenapa sih ke sini? Karena beliau ingin melihat sekolah kita. Sekolah kita mendapat kepercayaan akan ditempati acara besar. Yaitu acara Gerakan Pamekasan Menulis. Acara itu rencananya akan digelar di tanggal.."
Belum selesai menjelaskan ada nyeletuk penasaran.
"Trus yang baju putih yang bersama Bapak Zaini itu siapa namanya Bu. Apa jabatannya"
Saya pun tersenyum lantas berfikir. Ternyata anak saya di kelas ini remaja normal. Mereka mulai menyukai lawan jenis. Alhamdulillah. Kesempatan emas untuk menyinggung seputar pubertas.
"Wah, sebentar ibu selesaikan dulu cerita tentang Pak Zaini nya yah.. nanti baru dijawab pertanyaan berikutnya dari Nila"
"Siap ibu"
Anak-anak antusias mendengarkan cerita. Tidak lama kemudian saya melihat tamu tersebut tampak keluar dari kantor hendak melihat halaman sekolah. Dan terhenti di timur kelas saya (kelas 5). Saya asyik bercerita tiba-tiba terdengar suara dari pintu.
"Assalamualaikum"
Pak Kadisdikbud masuk kelas bersama asistennya. Anak remaja saya semakin salah tingkah. Yang perempuan senyum-senyum terus saya amati. Entah tersenyum pada Pak Kadis atau asistennya ☺️.
Begitu selesai memberikan pengarahan dan motivasi ke anak-anak Pak Kadis pun berpamitan.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar