"Cerpen Persahabatan part 7-4" Tantangan hari ke-10
"Sudah lah. Hari ini kamu nggak usah sekolah. Kasih tau paman siapa yang berani buat kalian begini?" tanya paman serius.
Namun Acan dan Adam, keduanya hanya saling memandang satu sama lain tanpa berbicara sedikitpun. Terutama Adam, ia hanya terdiam seribu bahasa karena ia sangat mengenal pamannya.
Seandainya ia mengatakan kejadian ini terjadi ditempat masa lalu pamannya yang telah dikuburnya dalam-dalam. Tentu akan membuat pamannya mengenang kembali kejadian yang menyedihkan itu.
Adam pun mencari ide dan alasan yang tepat.
"Kenapa kalian diam saja!" Tanya kembali pamannya.
Ketika Acan ingin memberikan sebuah alasan. Namun tiba-tiba Adam memberikan tanda untuk tetap diam dan membiarkan dia yang menjawabnya. Karena Adam lebih tahu tentang pamannya dibandingkan dirinya. Dengan demikian Acan pun menyetujuinya.
"Kalian berdua...Orang tua lagi bertanya ini! Ayo, jawab!!!"
Adam menarik nafas dalam-dalam.
"Begini paman...Sebenarnya hanya salah paham aja. Udah selesai kok masalahnya" jawab Adam singkat.
"Tetap kasih tau paman siapa yang melakukannya"
"Nggak apa-apa paman, mereka malahan memberikan banyak makanan sebagai permintaan maaf nya" Adam mencolek tangannya Acan untuk memberikan kunci lemari tempat simpanan makanannya.
Dengan segera Acan memberikannya. Walaupun sedikit berat karena itu adalah sebagian makanan simpanan terakhirnya yang ia miliki.
"Lihat paman, ini makanan kesukaan paman kan? Kue coklat" rayu Adam "Ambil aja paman yang paman mau, banyak kok?" Adam sangat tahu bahwa soal makan-memakan adalah kesukaan pamannya.
"Ah...yang bener kamu itu buat paman?"
"iya paman ambil aja semuanya, kami udah kenyang kok?" potong Acan mencoba ikut-ikutan merayu namun apa yang dia ucapkan malah membuatnya apes.
"Ya sudah kalau bgitu, Alhamdulillah ya Allah..." dengan cepat pamannya mengambil makanan yang ada dilemari penyimpanan "Yang bener ni, kalian udah? paman ambil semua ya?"
"i..i..iya pa..paman" jawab Acan gugup. "Haduuh...kenapa gua bilang semua makanan tadi? Mau makan apa gua nanti?" gumam Acan.
Setelah mengambil makanan tersebut dan menyimpannya didalam kantong plastik. Tiba-tiba pamannya berlagak seperti ada pekerjaan yang yang harus dikerjakannya dirumah.
"Astaghfirullahal 'aziiim. Paman lupa ada pekerjaan yang harus paman selesaikan, jadi paman mau pamit dulu. Makasih makanannya ya?Paman bawa sekedarnya aja. nggak boleh makan terlalu banyak soalnya.
Mendengar kata-kata itu Acan dan Adam saling menoleh kembali. "Syukurlah klo bawa sekedarnya" gumam keduanya.
Pamannya pun pergi meninggalkan mereka dengan wajah yang gembira.
Acan berjalan menuju lemari penyimpanan. Hendak mengambil sedikit makanan "Alhamdulillah Dam ya? kirain paman lu mau ngambil semua tadi. Untung pamanmu itu pengertian ya?" Ucap Acan sambil membuka lemari makanan. "Astagfirullahal 'Azim" teriak Acan spontan.
"Masih banyak ya Can. Kalo gitu bagi gua satu dong Can. Laper ni belum makan?"
"Asem daaah...Yang disisain cuma satu bungkus doang Dam!"
"Apaaa!!! Waduuh maafin paman gua ya Can?"
Acan pun hanya bisa pasrah dan berserah diri kepada Allah..wkwkwkk
-bersambung
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar