Cerpen Persahabatan

Part 4

Tiba-tiba lonceng pertanda pulang pun dibunyikan.

"Mantap... pulang cepat, yuhuuu" ucap Adam sambil mengusap-usap wajahnya.

"Adam...Adam. Nggak dapat ilmu kok senang!" potong Acan sambil melihat ke arah lain seperti mencari sesuatu.

"Hehehe"

"Dam! Menurutmu si Sintiya kemana ya? kok nggak terlihat dari tadi"

"Ehem...ehem...sudah kutebak dari tadi mata lu kemana-mana pasti nyariin dia? so sweet. hahah" goda Adam.

"Enak aja lu, gua hanya nanya doang kok. Soalnya gua takut dibully aja klo ada dia"

"Alaaaa...bilang aja klo lu suka sama anak kepala sekolah kita"

"Asem lu. Jangan keras-keras ngomongnya. Entar ada yang salah paham!" muka acan memerah.

"Semuanya! Minta perhatiannya!"

"Woooy Adam. Jangan sembarangan lu" dengan cepat Acan membungkam mulut Adam.

"Nggak bernafas gua Can, lepasin. Janji gua nggak sembarangan lagi" dengan nafas tersengal-sengal.

"Awas lu ya?" Adam melepaskan cengkaramannya.

"Haaaa...asin lu...hampir aja nyawa gua melayang. Gila lu Can kuat bener"

"Maaf..maaf, lu si ngomong yang nggak-nggak"

"Tapi...be..t.u"

"Mau lagi lu ya?"

"Kabuurr..." dengan kencang Adam berlari.

"Awas lu!!! Daaam...tunggu!"

Ketika dalam perjalanan pulang terdengar obrolan dari salah-seorang teman yang bercerita bahwa mobil yang dinaiki Kepala Sekolah bersama keluarganya mengalami kecelakaan yang parah, karena itu para siswa diberikan izin agar dipulangkan lebih awal.

"Sintiya...!!!"

-Bersambung