davidspd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

"Cerpen Persahabatan part 3-2" Tantangan hari ke-18

Cerpen Persahabatan Part 3-2

Sambungan....

"Flower"

"Loh...Adaaam. Lalu itu siapa?" Acan berusaha memberanikan diri untuk menoleh "Aaaaaaaaghhhh" Acan berlari keluar melihat laki-laki itu berdiri dan tersenyum menghadap ke arahnya "Hantuuuu, tolong Aku ya Allah"

"Hahahha" Adam tertawa dengan keras. "Acan...Acan...sini!" panggil Adam dengan suara keras.

"Apa aku mimpi" Acan mencubit tangannya dengan keras "Sakiiit, ini nyata. Ya Allah"

"Woooy" Adam menepuk pundak Acan dari belakang. "Itu saudara kembarku, baru datang dari kota"

"Saudara Kembar?"

"Nanti ku ceritakan disekolah, yook cabut." Adam merangkul Acan yang masih sedikit syok.

Setibanya disekolah Acan disambut dengan gambar kolor upin ipin yang terpampang di papan tulis kelasnya disertai tawa dari teman-teman sekelasnya. Dalam kondisi itu Acan dengan reflek hendak menghapus gambar tersebut. Namun sahabatnya Adam melarangnya.

"Santai aja Can?" ucap Adam menenangkan. "Siapa ni promosi kolor upin ipin? kayaknya mau nyaiingin jualan gua"

"Jualan? bukannya Acan yang ..."

Belum selesai Mira melanjutkan, Adam tiba-tiba memotong perkataannya. Mira adalah salah-satu dari geng Flower, dengan beranggotakan 5 orang wanita yang terkenal cantik, dan kaya namun begitu sombong dan angkuh. Sama halnya dengan ketua gengnya tersebut yaitu Sintiya. "Oggh...Jadi lu Mir? yang mau bersaing jualan dengan gua?" ucap Adam dengan wajah meyakinkan. "Orang kaya ternyata jualan beginian juga ya?"

"Hahahah" sontak penghuni kelaspun tertawa.

Dengan rasa malu dan kesal para anggota geng Flower langsung keluar meninggalkan kelas.

"Ada ibu Veni...ada ibu Veni" ucap salah-satu murid di kelas.

"Mau kemana nak Mira dan yang lain?" tanya ibu Veni .

"Toilet bu" ketus Mira.

"Masak ke toilet rame begini. Masuk!" tegas bu Veni.

Semuanya pun masuk kembali ke kelas dengan sambutan tawa yang keras.

"Berani sekali mereka. Sintiya harus tahu. Awas saja nanti kalian" kata Mira dengan nada pelan.

"Sudah, cukup. Sekarang buka bukunya halaman 13, kita lanjutkan pelajaran yang kemarin" perintah ibu Veni. Kelas pun kembali seperti biasa.

"Dam" panggil Acan dengan suara pelan "Makasih. Udah bela-belain gua"

"Cckckk, santai aja bro. Udah seharusnya!!! Kita kan sahabat" ucap Adam.

Kedua gempalan tangan saling bertabrakan, diiringi senyum lebar dari keduanya.

-Bersambung

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post