Seuntai doa untukmu kawan
Kala malam menyergapku di tempat ini
Beratapkan langit beralas bumi
Di atas bintang tersipu
Bersama rembulan yang paripurna memancarkan cahayanya
Nun jauh kerlip lampu di barat daya
Hantarkan kenangan lawas bersamamu
Di tempat ini
Dalam harum semerbak ikan kering bakar
Nasi puleng dan semangkuk mie
Setiap candamu adalah puing yang terserak
Kau telah kembali pada keabadian
Dunia yang telah menyakiti tubuhmu
Masih tetap bersolek
Semakin memikat
Menggoda….
Andai kamu tahu
Serpihan kebersamaan itu
Kutelusuri kembali
Di lorong-lorong keelokan mentari pagi
Di jejak-jejak kaki di padang sabana
Di kolam yang mulai genting akan air
Di tengah raibnya kerbau yang selalu menatap liar
Hanya anginnya yang abadi kawan
Seuntai doa untukmu
Tentu kuberharap kau tenang di sana
Menunggu kami yang tentulah pasti pulang
Di keabadian rengkuhan Ilahiah…
Lappa lona,21 juli 2019.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar