Dahlia

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Haul Abah Guru Sekumpul ke- 16

Haul Abah Guru Sekumpul ke- 16

Kecepatan sepeda motor semakin laju, jam menunjukkan pukul 02.30 menit ,Semakin mendekati area Majelis, semakin jelas terdengar seorang penyair melantunkan pujian-pujian kepada Baginda Rasulullah saw dan Aulia Allah SWT , yang menandakan acara sudah dimulai.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, haul ke-15 yang sempat kami ikuti di komplek Ar-Raudah, Martapura Kalimantan Selatan. Haul ke-15 pada tahun 2020 adalah haul yang terbanyak se Asia Tenggara, dihadiri sekitar 2,5 juta jamaah, yang dihadiri dari berbagai kalangan masarakat. Dengan peringatan sekarang, mengingatkan kenangan yang sudah lewat, bagaimana masyarakat banjar dalam penyambutan jamaah haul yang begitu antusis. Bis yang kami tumpangi dari Balikpapan ke Martapura serta antrian kendaraan melalui very penyebrangan begitu menjenuhkan, kebising suara mesin, tidak menyurutkan semangat kami untuk menghadiri acara haul tersebut .

Posko-posko haul didirikan dengan suka rela, Teriakan dari relawan haul, silih berganti dengan memberhentikan kendaraan mobil, bis, kadang-kadang disuruh mampir oleh para rela dan memberikan jajanan dengan gratis “singgah-singgah cil,” dan semakin mendekati area haul, teriakan dan hiruk-pikuk serta merapatnya kendaraan, padat merayap semakin terenyuh hati, melihat banyaknya pengunjung. Mereka datang tidak diundang dengan spesial, pada saat berjiarah ke kubah ada seorang ibu disamping saya menangis ibu itu menangis, saya bertanya mengapa ibu menangis “ hajat saya terkabul karena lama sekali saya mau jiarah baru kali ini terkabul “.kalau bukan karna cinta, mereka tidak mau tidur diemperan rumah masyarakat, dilapangan terbuka, makan, dan mandi antri. kedatangan mereka dengan suka hati dan ikhlas, hal ini karena didasari cinta dan sayang kepada Auliya Allah SWT. Semoga masa pandemi ini segera berlalu mudah-mudahan tahun yang akan datang, kita bisa berjiarah/memperingatinya di Martapura.

Kegiatan pengajian bulanan ini sempat tertunda tanggal kegiatan, biasanya di diadakan awal bulan minggu pertama hari kamis,menjadi tanggal 18 Februari 2021 dikarenakan ,pada waktu itu penerapan social distancing di masa pandemi ini. Pengajian kali ini bertepatan dengan memperingatinya wafatnya Auliya Allah SWT, yaitu; KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al-Banjari atau kita kenal dengan (Abah Guru Sekumpul ) ke-16.

Beliau adalah ulama karismatik dan popular di banjar masin, Haul ke-16 kali ini, hanya mampu kami ikuti peringatannya di sebuah Majelis Ta’lim Sabilal Muhibbin yang berada di wilayah perumahan kami, yang dihadiri jamaah perempuan dengan penceramah Al-Mukarrom Habib Muhammad Jamaluddin Fahmi Bin Adurrahman Al-Jufri. Dalam ceramah beliau beliau mengungkapkan Auliya itu bukan hanya seorang laki-laki tapi ada juga perempuan diantaranya:

1. Maryam

Maryam seorang perempuan sudah mencapai usia” menginjak dewasa” ia keluar rumah serta mengasingkan diri dari kerabatnya menuju dengan berjalan menuju suatu “tempat ( Baitul Maqdis )” ,seketika itu Maryam tadi dihampiri seseorang yang berparas “tampan” yang ternyata orang tersebut adalah utusan Allah SWT dialah “malaikat Jibril”. Maryam berdo’a dan memohon perlindungan kepada Allah SWT, dengan datangnya pemuda tadi kalau nantinya akan terjadi sesuatu akan dirinya. Rentang waktu yang cukup singkat laki-laki itu berucap : “ Sesungguhnya aku ini, hanyalah utusan Allah untuk memberikan seorang anak laki-laki yang suci”, kemudian maryan menjawab: mana mungkin aku bisa mempunyai seorang “anak laki-laki”, kalau aku sendiri tidak pernah di sentuh seorang laki-laki dan “aku bukan (pula) seorang pezina”. Berkatalah “malaikat Jibril”: “Demikianlah, kehendak-Nya. Allah SWT “berfirman: “ Hal itu adalah mudah bagi-Ku, dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dalam sebagai rahmat dari Kami, dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan”.

Setelah “Maryam” diberitakan seperti itu oleh “malaikat Jibril”,tidak berlangsung lama “kemudian Allah SWT meniupkan roh ke dalam Rahim Maryam” melalui “perantara Malaikat Jibril”, sejak itu Maryam hamil “dengan kehendak Allah SWT”.

Pada saat “Kandunga Maryam telah membesar serta merasakan hendak melahirkan, Maryam semakin jauh berjalan untuk mengasingkan diri dari sanak keluarganya. Tak berapa lama tibalah ia di suatu wilayah yaitu: “Baitul Lahmi” atau “ Bet Lehm” bagi orang Kristen. Rasa sakitnya semakin terasa, Maryam memutuskan untuk istirahat, dan kemudian ia menyandarkan diri “dibawah pohon kurma yang kering dan tidak berbuah”.Tak berlangsung lama lahirlah anak “laki-laki” yang diberinama “ Isa Al-Masih”.

Setelah “Nabi Isa a.s lahir” di muka bumi “Maryam selalu merasa was-was dan mengalami kesedihan yang mendalam,” bagaimana cara ia memberikan makanan “ terhadap anaknya sementara ia hanya wanita tak berdaya, dan kondisi “tanah, pohon disekeliling tidak subur. Sejak menyaksikan keadaan Maryam yang begitu memilukan, maka Allah mengutus malaikat Jibril untuk menenangkan hati Maryam dengan berkata; “( Hai Maryam): janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmua telah menyediakan anak sungai di bawahan ( air yang mengalir deras), dan goyangkanlah pangkal pohon kurma itu ke arahmu niscaya pohon itu akan menggugurkan ( mengeluarkan ) buah kurma yang masak (matang) kepadamu, jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari itu.”

Demikian sebuah kisah tentang kewaliyan seorang perempuan dan masih ada lagi diantaranya: Siti Masyitoh yang makamnya harum semerbak, Rabiyatul Adawiyah seorang sufi wanita yang dikenal karena kesucian dan dan kecintaannya terhadap Allah SWT ,dan semoga kita dapat mengambil I’tibar dari kisah tadi.

“ Sholawat tibbil qulub,latin dan artinya.

Allahumma shilli ‘ala sayydina muhammadin thibbil qulubi wadawaiha

Artinya:”Ya Allah curahkanlah rahmat kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW,sebagai obat hati dan penyembuhan.

Wa’afiyati abdani wa syifa ‘iha

Artinya:”memberikan kesehatan badan dan mengobatinya.

Wa’nuuril abshoori wadliyaaiha

Artinya:”menjadi cahaya mata hati dan sinarnya.

Wa’ala alihi washohbihi wasallim

Artinya:”semoga sholawat dan salam tercurahkan pula kepada keluarga serta para sahabat-sahabatnya.”

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post