Aku masih memegang buku,

sambil duduk nikmati sore yang kutunggu,

dan membacanya sekedar mengisi waktu

walau jarak bacanya tidak lagi seperti dulu

Saat enam puluh tujuh tahun umurku

Komputer lamaku terdiam menahan rindu,

masih setia di sudut menuggu kehadiranku,

keyboardnya menanti tarian jemari keriputku,

tak lelah ia walau sudah lama berlalu.

Saat enam puluh tujuh tahun umurku.

Senja menatapku dengan manja,

seolah bertanya, “masih adakah tersisa cerita?

di atas kursi tua aku merenung sejenak,

mencoba pulihkan memori dalam benak.

Saat enam puluh tujuh tahun umurku.

Kini senja meremang dengan perlahan,

turuti sabda Sang Penncipta alam,

menutup waktu saat siang tenggelam,

berganti dengan gelapnya nakam.

Saat enam puluh tujuh tahun umurku