Dadang

Dadang, MM Lahir di Bandung, tahun 1962 S2 Lulus tahun 2005, di Bogor Pengawas Sekolah Dasar Disdik Kab Bogor Tempat kerja UPTD Kecamatan Pamijahan...

Selengkapnya
Navigasi Web
MANAJEMEN PERUBAHAN KEPALA SEKOLAH TENTANG  KONTEN KURIKULUM SEBAGAI RUH PEMBELAJARAN

MANAJEMEN PERUBAHAN KEPALA SEKOLAH TENTANG KONTEN KURIKULUM SEBAGAI RUH PEMBELAJARAN

Konsep Manajemen Perubahan

Menurut Kotter (1990) bahwa manajemen berbeda dengan kepemimpinan. Buah kerja manajemen adalah konsistensi dan kedisiplinan. Proses kerja lebih fokus pada administrasi yang meliputi ;

· Perencanaan dan perumusan anggaran;

· Pengembangan struktur organisasi dan pembagian tugas;

· Pengendalian dan pemecahan masalah.

Menurut Tim Creacev, Director of Research and Development Prosci Research (2011) manajemen perubahan adalah "Change

management: the process, tools and techniques to manage the people-side of change

to achieve a required business outcome. Ultimately, the goal of change is

to improve the organization by altering how work is done".

Manajemen perubahan adalah suatu proses, alat dan teknik untuk mengelola orang-orang untuk berubah dalam rangka mencapai tujuan bisnis yang telah ditentukan. Tujuan utama dari perubahan itu adalah untuk meningkatkan kinerja organisasi dengan cara mengubah bagaimana cara mengerjakan pekerjaan yang lebih baik.

Wikipedia (2012) menyatakan bahwa, "Change management is an approach to shifting/transitioning individuals, teams, and organizations from a current state to a desired future state". Manajemen perubahan adalah suatu pendekatan untuk mengubah individu, tim dan organisasi dari keadaan sekarang menuju keadaan masa depan. Selanjutnya dalam English Collins Dictionary, dinyatakan bahwa "Change management is a systematic approach to dealing with change, both from the perspective of an organization and on the individual level (English Collins Dictionary)". Manajemen perubahan adalah pendekatan yang sistematis yang berkenaan dengan perubahan, baik dari perspektif individu maupun organisasi.

Berdasarkan beberapa definisi tersebut, dapat dikemukakan bahwa, manajemen perubahan adalah suatu pendekatan, alat, teknik dan proses pengelolaan sumber daya untuk membawa organisasi dari keadaan sekarang menuju keadaan baru yang diinginkan, agar kinerja organisasi menjadi lebih baik. Dalam organisasi, perubahan itu meliputi individu, tim, organisasi, struktur, proses, pola pikir dan budaya kerja. Hal ini dapat digambarkan seperti gambar 1.2. berikut :

Gambar 1.2. Konsep Dasar Manajemen Perubahan

Berdasarkan gambar 1.2 di atas, terlihat bahwa manajemen perubahan adalah proses pengelolaan sumber daya untuk membawa keadaan sekarang ini menuju keadaan baru yang diharapkan. Kalau dikaitkan dengan organisasi sekolah, maka dapat dinyatakan bahwa, manajemen perubahan sekolah adalah proses pengelolaan sumber daya sekolah untuk membawa keadaan sekolah sekarang ke kondisi yang diharapkan. Manajemen perubahan sering diartikan sebagai manajemen transisi dan transformasi. Kata transformasi berasal dari kata to transform, yang bermakna mentransformasikan atau mengubah sesuatu menjadi bentuk lain yang berbeda, misalnya mengubah struktur organisasi sekolah, kultur sekolah, tugas-tugas, teknologi, dan perilaku warga sekolah (Manning & Curtis, 2003). Oleh karena itu model kepemimpinan yang sesuai adalah kepemimpinan transformasional.

Manajemen perubahan sering disebut dengan manajemen transisi dan manajemen inovasi. Dikatakan manajemen transisi, karena mengelola keadaan yang bersifat transisi dari kondisi lama menuju kondisi baru. Dikatakan manajemen inovasi, karena tujuan dari perubahan adalah untuk pembaharuan, dari yang lama ke yang baru supaya lebih baik Perbedaan utama antara manajemen perubahan dengan manajemen konvensional/biasa terletak pada adanya faktor-faktor kuat yang menghambat perubahan. Faktor-faktor penghambat tersebut perlu dikelola agar berubah menjadi faktor pendorong perubahan. Karena adanya hambatan, maka kemungkinan perjalanan dalam mencapai tujuan perubahan ditunjukkan pada gambar 2.2. Berdasarkan gambar 2.2 terlihat bahwa, pencapaian perubahan yang efektif ditunjukkan dalam lintasan 1. Lintasan 1 merupakan garis lurus, garis yang terpendek untuk mencapai visi perubahan. Lintasan 2, 3, dan 4, adalah suatu lintasan untuk mencapai visi yang tidak efisien, karena harus berbelok- belok baru mencapai tujuan. Lintasan 5, adalah suatu contoh manajemen perubahan yang tidak mencapai sasaran.

Gambar 1.3. Berbagai kemungkinan dalam mencapai visi

Setiap perubahan, baik fisik maupun sosial dan budaya berada pada konteks hambatan dan daya dorong. Pada gambar di atas menunjukkan bahwa setiap terjadi perubahan (bergerak atau direm mendadak) badan akan melakukan perlawanan.

1. Analisis Kebutuhan Perubahan

Pelaksanaan perubahan kurikulum tahun 2006 menjadi Kurikulum 2013. Berdasarkan PP Nomor 32 Tahun 2013 tentang standar nasional pendidikan. Fokus utama perubahan kurikulum nasional (2013) meliputi empat Standar Nasional Pendidikan, yaitu: (1) Standar Kompetensi Lulusan, (2) Standar Isi, (3) Standar Proses, dan (4) Standar Penilaian. Ruang lingkup perubahan terdapat pada irisan keempat standar seperti terlihat pada diagram berikut:

Gambar 1.4 Komponen Utama Perubahan pada Kurikulum 2013

Adapun pergeseran dari kurikulum tahun 2006 ke kurikulum 2013 dapat digambarkan dalam tabel 1. 2. perubahan standar pendidikan di bawah ini.

a. Pergeseran dalam Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

Yang Lalu

Elemen Perubahan

1. Terstruktur:

· SKL,

· SK,

· KD, dan

· Indikator Pencapaian Kompetensi

Terstruktur dalam:

· SKL

· Kompetensi Inti (KI)

· Kompetensi Dasar Kompetensi inti meliputi:

· KI-1 : Kompetensi inti sikap spiritual .

· KI-2: Kompetensi inti sosial.

· KI-3: Kompetensi inti pengetahuan

· KI-4: Kompetensi inti keterampilan

2. Lebih menitik beratkan pada pengembangan kompetensi dimensi kognitif.

Menunjukkan perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berahlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan

Memiliki kemampuan pikir serta tindak yang

efektif dan kreatif.

Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural yang berwawasan kemanusiaan, lingkungan, kebangsaan, kenegaraan,

peradaban.

Pembelajaran mengembangkan kemampuan menguasai fakta, konsep, prosedur, metakognitif.

· SD: menguasai fakta dan konsep

· SMP: menguasai fakta, konsep, dan prosedur.

· SMA/SMK: menguasai fakta, konsep,

prosedur, dan metakognitif.

3. SKL pada tiap mata pelajaran dikembangkan

secara lepas

SKL dikembangkan menjadi kompetensi inti sebagai pengikat dan acuan bagi pengembangan kompetensi dasar.

b. Pergeseran dalam Standar Isi

Yang Lalu

Elemen Perubahan

1. Kurikulum masih belum optimal memberikan kepada peserta didik untuk mempelajari permasalahan di lingkungan masyarakatnya dan mengaplikasikann ya dalam kehidupan sehari-

hari.

Kurikulum holistik dan integratif yang berfokus pada alam, sosial, dan budaya.

2. Pembelajaran tematik di SD diberikan hanya di kelas I, II dan

III saja.

Pendekatan pembelajaran tematik terpadu pada semua jenjang kelas.

3. Dalam

pembelajaran siswa pada umumnya hanya menerima apa yang diberikan guru saja, sehingga daya inisiatif dan kreativitas berkarya yang

tidak optimal.

Pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik, sehingga memiliki perilaku khas yang berkaitan dengan kebutuhan siswa pada hidupnya, meliputi;

Domain sikap : menerima, mejalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Domain pengetahuan : mengingat, memahami, menerapkan, Menganalisis, mengevaluasi Domain keterampilan: mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.

4. Jumlah mata pelajaran untuk SD sebanyak 10 mata pelajaran .

Jumlah mata pelajaran dikurangi, tetapi jam belajar untuk setiap mata pelajaran maupun keseluruhan ditambah.

Jumlah mata pelajaran di SD kelas 1 s.d kelas 3 adalah 6 mata pelajaran, kelas 4 s.d kelas 6 adalah 8 mata pelajaran.

Yang Lalu

Elemen Perubahan

5. Jumlah mata pelajaran SMP 12

mata pelajaran.

Jumlah mata pelajaran di SMP adalah 10 mata pelajaran.

6. Jam belajar di SD untuk kelas I, II, III masing masing 26, 27, dan 28 jam, dan untuk kelas IV, V dan VI masing- masing 32 Jam Pelajaran, dengan catatan boleh nambah masing- masing 4

jam/minggu.

Jam belajar di SD untuk kelas I, II, III masing masing 30, 32, dan 34 jam, dan untuk kelas IV,V dan VI adalah 36 Jam Pelajaran.

7. Pembelajaran di kelas masing- masing berdiri

sendiri (parsial).

Khusus untuk mata pelajaran IPA dan IPS, di SMP pembelajaran terpadu dengan menggunakan tema.

8. TIK merupakan

salah satu mata pelajaran.

TIK menjadi media semua mata pelajaran di SMP.

c. Pergeseran dalam Standar Proses

Yang Lalu

Elemen Perubahan

1. Pembelajaran berpusat pada

guru.

Guru ceramah dan

siswa mendengar

Dan menyimak, dan

menulis.

Pembelajaran berpusat pada siswa. Memperhatikan siswa berinteraksi, beragumen, berdebat, dan berkolaborasi. Guru Sebagai fasilitator.

2. Pembelajaran satu arah, guru

mengajari siswa.

Pembelajaran interkatif (multi arah), siswa dengan guru, siswa dengan siswa, siswa

dengan objek pembelajaran.

3. Pembelajaran menerapkan

model isolasi,

Pembelajaran dalam konteks jejaring.

Siswa menimba ilmu dari berbagai sumber; dari siapa saja, dari mana saja, dari internet, dari

Yang Lalu

Elemen Perubahan

sebelumnya siswa bertanya kepada guru dan berguru pada buku yang ada di dalam

kelas semata.

perpustakaan sekolah, dari hasil praktik di luar dan di dalam kelas.

4. Pembelajaran disampaikan secara verbal dan abstrak. Contoh- contoh diberikan guru yang artifisial (buatan atau bukan diangkat dari fakta yang

sesungguhnya).

Pembelajaran menggunakan contoh yang diperoleh dari analisis bacaan, dari kenyataan pada kehidupan sehari-hari hasil pengamatan dan pengalaman belajar siswa.

5. pembelajaran mengembangkan kapasitas tiap individu.

Pembelajaran berbasis tim. Guru mengembangkan kapasitas belajar individu melalui kerja sama dalam kelompok.

Belajar merupakan proses interaksi sosial dengan sesama siswa yang saling mengasah, saling membantu untuk meraih keberhasilan

kelompok dan keberhasilan individu.

6. Proses

pembelajaran menstimulasi indra lihat dan

dengar.

Pembelajaran menstimulasi seluruh panca indra, komponen jasmani dan rohani terlibat aktif dalam kegiatan belajar.

7. Proses

pembelajaran merujuk pada referensi yang

dipilih guru.

Pembelajaran merujuk pada buku guru dan buku siswa yang telah ditetapkan.

8. Pembelajaran bahasa Indonesia disetarakan dengan mata

pelajaran lain.

Pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks dan menjadi penghela mata pelajaran lainnya.

d. Pergeseran dalam Standar Penilaian

YANG LALU

ELEMEN PERUBAHAN

1. Penilaian dilakukan berorientasi pada hasil.

Penilaian otentik mulai proses sampai hasil mencakup tiga aspek, yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan.

Pendekatan penilaian yang digunakan adalah

Penilaian Acuan Kriteria (PAK).

Penilaian sikap meliputi: observasi, penilaian diri, penilaian antar peserta didik dan jurnal Penilaian pengetahuan meliputi : Tes tertulis, tes lisan dan penugasan.

Penilaian keterampilan meliputi : tes praktik, projek dan portofolio.

Tabel 1. 2. perubahan standar pendidikan

Berdasarkan perubahan yang terjadi dalam kurikulum 2013, sejumlah kebutuhan penting yang aktual dalam sistem tata kelola sekolah pada saat ini, di antaranya:

Tabel analisis Kebutuhan Perubahan Kurikulum

No

Komponen

pengelolaan

Tuntutan kurikulum

2013

1.

Tugas kepemimpinan kepala sekolah

a. menjabarkan visi ke dalam misi target mutu;

b. merumuskan tujuan dan target mutu yang akan dicapai;

c. menganalisis tantangan, peluang, kekuatan, dan kelemahan sekolah/madrasah;

d. membuat rencana kerja strategis dan rencana kerja tahunan

untuk pelaksanaan peningkatan mutu.

Kepemimpinan inspiratif, transformasional, dan partisipatif dengan efektivitas pergerakan yang sesuiai dengan visi-misi dan tujuan dan rencana kerja sekolah.

No

Komponen

pengelolaan

Tuntutan kurikulum

2013

2.

Perencanaan Program Pelaksanaan Rencana Kerja Pengawasan dan Evaluasi.

Manajer yang konsisten dan berdisiplin dalam pengeloaan (perencanaan program, Pelaksanaan program,

Pengawasan dan evaluasi).

3.

Pelaksanaan Rencanakerja

Bidang Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran.

· Penyusunan KTSP memperhatikan Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, standar proses, standar penilaian dan peraturan pelaksanaannya;

· KTSP dikembangkan sesuai dengan kondisi/kebutuhan sekolah /madrasah, potensi atau karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat

setempat, dan peserta didik.

4.

Kalender Pendidikan

Kalender pendidikan disusun berdasarkan standar isi dan memperhatikan karakteristik

matapelajaran.

5.

Program Pembelajaran

· Pembelajaran mengacu pada KI dan KD;

· Materi pembelajaran memuat; fakta, konsep, prosedur metakognitif;

· Pendekatan pembelajaran menggunakan saintifik;

· Strategi pembelajaran kontekstual;

· Model pembelajaran meru- pakan suatu bentuk pembe- lajaran yang memiliki nama, ciri, sintak, pengaturan, dan budaya misalnya;

-discovery learning,

-project-based learning,

-problem-based learning,

-inquiry learning;

· Kurikulum 2013 mengguna- kan modus pembelajaran langsung (direct instruct- ional) dan tidak langsung

(indirect instructional);

No

Komponen

pengelolaan

Tuntutan kurikulum

2013

· Domain sikap : menerima, mejalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan;

· Domain keterampilan: mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta;

· Domain pengetahuan: mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi;

· Pembelajaran dalam konteks jejaring. Siswa menimba ilmu dari berbagai sumber; dari siapa saja, dari mana saja, dari internet, dari perpustakaan sekolah, dari hasil praktik di luar kelas, dari praktik di dalam kelas, dari pengalaman teman-teman, dari pengalaman orang-orang sukses,

· TIK menjadi media semua mata pelajaran

· Pembelajaran menstimulasi seluruh panca indra, komponen jasmani dan rohani terlibat aktif dalam kegiatan belajar;

· Pembelajaran berpusat pada siswa.

Memperhatikan siswa berinteraksi, beragumen, berdebat, dan berkolaborasi.

Guru menjadi fasilitator.

6.

Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik.

Prinsip khusus dalam Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik berisikan prinsip-prinsip

Penilaian ;

No

Komponen

pengelolaan

Tuntutan kurikulum

2013

1. Otentik sebagai berikut;

a. Penilaian yang menekankan pada kegiatan dan pengalaman belajar peserta didik;

b. Menekankan keterpaduan sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

c. Dalam konteks mencerminkan masalah dunia nyata;

d. Mengembangkan kemampuan berpikir divergen dan konvergen;

e. Memberi peserta didik kebebasan dalam; mengkonstruksi responnya;

f. Menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari; pembelajaran; dan

g. Menggunakan berbagai cara dan instrumen.

2. Prinsip penilaian diterapkan dalam semua bentuk penilaian, kecuali penilaian diri oleh peserta didik. Penerapan penilaian berupa:

a. Penilaian tugas yang menekankan pada proses dan hasil;

b. Penilaian projek yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan;

c. Penilaian berdasarkan pengamatan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung dan tuntas

pada hari pembelajaran;

No

Komponen

pengelolaan

Tuntutan kurikulum

2013

d. Ulangan harian menekankan pada proses pengerjaan tugas pembelajaran; dan

e. Ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester menekankan pada proses pengerjaan tugas pembelajaran.

1. Penilaian Diri oleh peserta didik dianalisis oleh pendidik untuk melihat kesesuaiannya dengan hasil

ulangan.

7.

Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

a. Mengembangakan tenaga pendidik dan kependidikan sesuai dengan tuntutan kurikulum nasional (2013);

b. Mendayagunakan tenaga pendidik dan kependidikan sesuai dengan uraian tugas dan tuntutan kurikulum

2013.

8.

Bidang Sarana dan Prasarana.

Menyediakan sarana prasarana sesuai tuntutan kurikulum 2013 dalam pembelajaran (mengamati, menanya, mengumpukan informasi, melakukan eksperimen,

mengkomunikasikan).

9.

Pengawasan dan Evaluasi.

Supervisi Akademik dilakukan terhadap;

a. Persipan/perencanaan pembelajaran. Kepala sekolah harus menjamin bahwa perencanaan pembelajaran yang akan digunakan sudah benar;

b. Pelaksanaan pembelajaran

dilaksanakan secara

No

Komponen

pengelolaan

Tuntutan kurikulum

2013

terusmenerus dan diberikan

kegiatan tindak lanjut sesuai hasil observasi.

10.

Evaluasi dan Pengembangan KTSP.

Proses evaluasi dan pengembangan KTSP dilaksanakan secara:

a. komprehensif dan fleksibel dalam mengadaptasi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mutakhir;

b. berkala untuk merespon perubahan kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta perubahan sistem pendidikan, maupun perubahan sosial;

c. integratif dan monolitik sejalan dengan perubahan tingkat mata pelajaran;

d. menyeluruh dengan melibatkan berbagai pihak meliputi: dewan pendidik, komite sekolah/madrasah, pemakai lulusan, dan

alumni.

11.

Evaluasi Pendayagunaan Pendidik dan Tenaga

Kependidikan.

Hasil penilaian prestasi guru terdokumentasikan.

12.

Program Pembelajaran

Melakukan supervisi akademik, meliputi;

· Persiapan pembelajaran

· Pelaksanaan Pembelajaran

Tabel 1. 3. Tabel analisis Kebutuhan Perubahan Kurikulum

Berdasarkan analisis kebutuhan perubahan, kepala sekolah perlu menentukan rencana perubahan, terhadap konten dalam lingkup tugas kepala sekolah sesuai dengan komponen standar pengelolaan sekolah.

2. Tujuan Manajemen Perubahan

Tujuan manajemen perubahan adalah mengupayakan agar proses transformasi berlangsung dalam waktu yang relatif cepat dengan kesulitan-kesulitan yang seminimal mungkin, bersikap positif terhadap perubahan (mengurangi resistensi), meningkatnya daya inisiatif dalam melakukan perubahan, meningkatnya motivasi, berinsiatif dengan harapan yang tinggi.

Dengan demikian, jika manajemen perubahan ini dikelola dengan baik, yaitu direncanakan dengan matang, dilaksanakan sesuai program, serta dievaluasi, maka akan sangat bermanfaat bagi sekolah dan seluruh warga sekolah, serta bagi warga masyarakat sebagai pengguna pendidikan.

Manfaat perubahan diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Sekolah mampu beradaptasi dengan perubahan dalam lingkungan internal maupun eksternal untuk pengembangan berkelanjutan dan menjadikan sekolah yang efektif;

b. Sekolah mampu beradaptasi dan berprestasi serta dapat meningkatkan kemampuan guru dan peserta didik untuk mencapai tujuan;

c. Dapat menjaga iklim di sekolah menjadi lebih terbuka dan jujur warga sekolah sekolah merasa puas dan bangga;

d. Pola pengembangan dapat mempertahankan pencapaian mutu dan membuat seseorang menjadi kebanggaan di sekolah mereka sendiri. Ini merupakan tradisi yang baik untuk membuat seseorang ingin menjadi orang yang terbaik;

3. Strategi Mencapai Perubahan

Pelaksanaan manajemen perubahan dapat dilakukan dengan berbagai strategi yaitu;

a. Pendidikan dan pelatihan.

Memberikan penjelasan secara tuntas tentang latar belakang, tujuan, dan akibat adanya perubahan serta mengomunikasikan berbagai perubahan bentuk perubahan.

b. Manipulasi dan Kooptasi.

Manipulasi adalah menutupi kondisi yg sesungguhnya. Misalnya memelintir (twisting) fakta agar tampak lebih menarik, tidak mengutarakan hal yang negatif, dsb. Kooptasi dilakukan dengan cara memberikan kedudukan penting kepada pimpinan penentang perubahan dalam mengambil keputusan. Teknik ini digunakan bila taktik lain tidak akan berhasil atau mahal.

c. Negosiasi dan persetujuan, yaitu membangun inisiatif perubahan dengan bersedia menyesuaikan perubahan dengan kebutuhan dan kepentingan para penolak aktif atau potensial. Cara ini biasa dilakukan jika yang menentang mempunyai kekuatan yang cukup besar.

d. Paksaan.

· Berikan ancaman dan jatuhkan hukuman bagi siapapun yang menentang dilakukannya perubahan.

· Bila kecepatan adalah esensial, dan inisiator perubahan mempunyai kekuasaan cukup besar.

e. Mengembangkan

Jika staf (tenaga pendidik dan kependidikan) merasa belum mampu melakukan perubahan dikarenakan keterbatasan kompetensinya, Kepala sekolah melakukan pengembangan kompetensi stafnya sesuai dengan kondisi dan tuntutan perubahan.

Strategi yang dapat dilakukan kepala sekolah diantaranya adalah;

· Melakukan bimbingan,

· Melakukan benchmarking pada institusi/seolah lain yang

mempunyai kemampuan lebih baik,

· Memberikan pelatihan-pelatihan.

Taktik ini digunakan bila penolakan berkembang sebagai hasil ketidakmampuan staf untuk beradaptasi.

f. Memberdayakan

Kepala sekolah sesuai dengan lingkup tugasnya dalam mengelola sekolah dapat memberdayakan stafnya sesuai dengan struktur organisasi dan tupoksinya dalam merespon perubahan yang terkait dengan tugas lembaga.

Perubahan yang telah dilaksanakan harus dikontrol agar rencana perubahan yang telah ditetapkan dapat dilaksanakan dan terwujud hasilnya. Hussey (2000) menyatakan terdapat paling tidak 10 (sepuluh) penyebab kegagalan dalam melaksanakan perubahan sebagai berikut:

· Implementasi memerlukan waktu lebih lama

Dari yang diperkirakan;

· Banyak masalah yang tidak teridentifikasi sebelumnya;

· Aktivitas perubahan tidak cukup terorganisir;

· Aktivitas dan krisis bersaing memecahkan perhatian sehingga keputusan dan rencana tidak dilaksanakan sebagimana mestinya;

· Manajer kurang memiliki kapabilitas untuk melakukan perubahan;

· Instruksi dan pelatihan yang diberikan kepada sub-ordinat tidak cukup;

· Faktor eksternal yang tidak terkendali berdampak serius terhadap implementasi perubahan;

· Manajer unit kerja tidak cukup dalam memberikan arahan dan lemah dalam kepemimpinan;

· Tugas pokok implementasi tidak terdefinisikan secara rinci;

· Sistem informasi yang tersedia tidak cukup untuk memonitor implementasi.

Proses kontrol pada dasarnya penjaminan proses dan hasil. Perubahan merupakan rangkaian dari kegiatan manajemen perubahan. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memastikan bahwa proses perubahan berjalan sesuai dengan program yang telah ditetapkan. Adapun bentuk dari penjaminan proses dan hasil perubahan ini bisa berupa kegiatan monitoring/pengawasan

dan evaluasi keterlaksanaan program perubahaan yang telah ditentukan.

Bogor, Januari 2020

Penulis

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post