Malu Bertanya

Setelah salat subuh aku segera pulang ke tempat istriku dirawat. Jamaah salat subuh kali ini lebih banyak. Ada tiga shaf. Sambil membawa bingkisan berupa nasi kotak dari takmir masjid sejenak aku berdiri di depan pintu lift. Ada beberapa orang yg sedang berkerumun agak jauh dari pintu lift. Aku pencet tombol tanda naik, karena akan ke lantai 4.

Tak lama kemudian pintu lift terbuka. Aku masuk. Mereka yang berdiri itu berebut ikut masuk. Aku pencet angka 4. Salah satu laki-laki dari kelompok itu memecet nomor 2. Lift mulai naik. Begitu sampai di lantai 2 berhenti. Mereka ramai bergegas keluar. Nenek yang paling belakang bilang "Terima kasih Mas?" Nggih, jawabku.

Aku tersenyum dalam hati. Ada dua lelaki itu belum mengerti bagaimana cara naik tingkat menggunakan lift. Dilihat dari penampilan mereka dari desa,akan menengok saudaranya yang dirawat di rumah sakit Dr Kariadi Semarang. Mereka malu bertanya. Mereka keluar juga sangat tergesa gesa.

Ternyata hidup ini indah. Bermacam peristiwa bisa kita jumpai. Hari minggu aku kedatangan tamu. Temanku yang tinggal di Semarang. Ketika sedang asyik ngobrol eh... satpam mengusir agar temanku pulang. Jam besuk mulai pukul 17.00 sampai pukul 19.00.

Pukul 14.00 saudara adikku datang bersama anak dan suaminya aman aman saja. Pada hari Senin sang satpam mengantar sepasang suami istri ke kamar sebelahku. Aku tahu belum waktu besuk pasien. Semoga indahnya dunia dengan selaksa cerita menjadi pembelajaran bagi kita.

RS Kariadi, 2.2.23.350