Cusin

Nama : Cusin TTL : Brebes, 5 Januari 1962 HP : 081324004469 Email &n...

Selengkapnya
Navigasi Web
Jakarta Sejuta Cerita

Jakarta Sejuta Cerita

Maen ke Jakarta, Nyok!

#Lomba Menulis Buku IPP Jakarta September 2022

#Jakarta Sejuta Cerita

Oleh : Cusin

Jakarta ibu kota Negara Indonesia. Disebut juga kota metropolitan. Di kota inilah tempat mengadu nasib dan mengais rizki yang halal. Dari berbagai daerah seantero Indonesia berkumpul di sana. Macam-macam dan jenis pekerjaan semuanya ada sesuai kebutuhan warga ibu kota. Saya ambil contoh salah satu diantaranya pengayuh becak/tukang becak. Saat itu, tahun 80-an ada istilah, “Murah sandang murah pangan mencari rizki gampang”. Di berbagai wilayah kota Jakarta banyak tukang becak. Modal usaha mereka dengan tenaga.

Liburan sekolah, saya dengan Mas Adil putranya pakdhe berangkat ke Jakarta. Tujuannya silaturahmi ke rumah Bapak angkat saya. Suasana kota Jakarta belum seramai sekarang. Mas Adil kali pertama ke Jakarta. Memorinya menyimpan betapa indahnya ibu kota. Perjalanan dari terminal Pulogadung memasuki wilayah kota terlihat Monas. Di jalan M.H. Tamrin ada Pusat Perbelanjaan Sarinah, dan Hotel Indonesia. Dekat Wisma Metropolitan, kami turun. Bapak dan Emak senang dengan kedatangan kami karena sudah lama baru bertemu.

Hari pertama, kami jalan-jalan menuju Monas. Dari pelataran Monas di atas kami bisa melihat Masjid Istiqlal, Istana Merdeka, Gedung Mahkamah Agung dan gedung-gedung lainnya. Di area Monas kita bisa menikmati salah satu kuliner khas Betawi yaitu kerak telor. Mas Adil sering kali mencibir ketika ada tumpukan sampah dan berserakan ke jalan. “Itu ibu kota Indonesia, sambil menunjuk ke tempat sampah itu”. Ya benar, ini ibu kota Negara Indonesia tercinta jawabku. Meskipun di ibu kota Negara, perbincangan kami menggunakan bahasa jawa dialek Losari. Bahasanya mirip dengan jawa Cirebon. Kami merasa heran, kenapa kalau orang tinggal di Jakarta dialeknya berubah. Hal ini nyata terjadi, Wati sebagai pramuwisma ke Jakarta tiga bulan sebelum Ramadhan. Menjelang hari raya Idul Fitri pulang. Ketika Wati lewat mau ke warung, digoda oleh pemuda yang sedang berkerumun. “Halo cewek, heem.. cantiknya”, kemana mbak? “Jangan begitu dong, deeeh”, jawab Wati. Para pemuda itu tertawa terbahak-bahak. Jakarte nih yeee? Jangan begiru dong, deeeh.... mereka menirukannya serempak. Sebelum pulang kami melaksanakan salat asar di Masjid Istiqlal.

Hari kedua, kami ke wilayah Pademangan. Turun dari Bus kota diserbu oleh puluhan tukang becak. Eh, kami bertemu dengan teman sepermainanku ketika masa anak-anak. Dia sudah tahu kami akan menuju Gang 19 Kelurahan Pademangan, ke rumah pamanku. Kami disuruh naik becaknya, tetiba di Gang 17 berhenti di warung makan. Dia siap mentraktir kami. Saya dan Mas Adil dipersilakan makan sesukanya. Dia juga menemani kami makan. Subhanallah, rasa persatuan dan persaudaraan bila mereka di perantauan sungguh sangat mulia. Ketika kami di rumah paman, mereka yang belum berangkat kerja atau yang dapat sif malam berdatangan menemui kami.

Di daerah Pademangan pusat para tukang becak. Dari berbagai daerah di pulau jawa ada semua. Sikap gotong royong dan tolong menolong mereka, menjiwai nilai-nilai zaman nenek moyang kita. Di tempat itu kami mengenal berbagai karakter. Ternyata menjadi tukang becak sekedar hiburan atau iseng saja. Mereka adalah mahasiswa, seniman, calon pegawai yang menunggu hasil test, lulusan perguruan tinggi, lulusan SMA dan lainnya. Mereka senang dapat uang tiap hari, hanya dengan modal tenaga.

Ada tukang becak, akhirnya menjadi pegawai rumah sakit. Ketika akan menggoes becak, dia mengucap “Bismillahirrohmannirrohim”. Terdengar oleh Bapak yang ada dalam becak itu, dia adalah dokter bedah RSCM Jakarta. Ketika sampai di depan rumah, diberi uang dan kartu nama. Besok temui saya di RSCM. “Bapak tugasnya memandikan dan mengafani jenazah, kata dokter”. Sejak itu anak-anaknya bisa kuliah. Beli rumah dan bekerja di rumah sakit. Maen ke Jakarta mengasyikkan.

PROFIL PENULIS

Nama lengkap Cusin, lahir 5 Januari 1962 di desa Randusari Losari, Brebes. Sekarang Purna Bakti Kepala Sekolah Dasar Negeri Karangjunti 01, Dindikpora Kabupaten Brebes. Provinsi Jawa Tengah. Email : [email protected]

Bisa dihubungi nomor WA 081324004469.

Monas

Istana Merdeka Jakarta

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap pak semoga menang

24 Sep
Balas



search

New Post