Menikmati Benih Hingga Penen
#cerita_crysna
Menikmati Benih Hingga Penen
Ini adalah pengalaman pertama saya belajar hidroponik. Awalnya, saya mendapatkan hadiah sebuah pohon anggrek yang saat itu masih kuncup. Saya yang bukan penyuka tanam menanam merasa mendapat amanah untuk menjaga pertumbuhan bunga ini. Bukan hal yang mudah untuk melakukan sebuah pekerjaan yang tidak biasa seperti ini.
Melihat bunga anggrek berdiri sendirian di halaman rumah yang mungil membuat saya tak sampai hati. AKhirnya saya membeli beberapa macam bunga untuk menemani Gasuju (sebutan untuk bunga anggrek kesayangan saya, yang kebetulan hadir di rumah kami tepat pada tanggal tiga satu Juli 2020). Hari demi hari, rasa sayang terhadap tanaman-tanaman ini kian menjadi besar. Saya begitu menikmati pertumbuhannya. Lama kelamaan saya jadi terhipnotis untuk menanam tanaman lainnya, hingga akhirnya saya tertarik untuk menanam tanaman hidroponik.
Tanaman hidroponik sangat cocok untuk ditanam pada rumah yang memiliki halaman sempit. Satu per satu benih saya beli dan saya tanam. Melihat biji-bijian menjadi sprout, saya makin semangat. Berbagai benih saya beli secara online, karena di toko-toko pertanian tidak semuanya menyediakan benih yang saya butuhkan. Akhirnya, benih kangkung saat ini memasuki masa panen. Entah kenapa tiba-tiba saja ada rasa eman untuk memanennya. Mungkin karena setiap hari saya yang merawatnya secara langsung sehingga ada perasaan takut kehilangan. Tapi, memanen di usia yang lebih tua akan membuat kangkung tidak terlalu nikmat.
Besok pagi, saya sudah membulatkan tekad untuk memanen semua kangkung yang telah saya tanam. Beberapa akan saya bagikan ke tetangga, sebagian lainnya akan saya bagikan ke teman-teman di kantor. Sisanya akan kami konsumsi sendiri. Senang sekali bisa berbagi kebahagiaan dengan orang-orang di sekitar. Meskipun hanya berbagi kangkung, tapi itulah kebahagiaan saya sebulan terakhir ini. Aktivitas baru saya menjadikan saya lebih produktif. Pagi sebelum matahari terbit, saya sudah sibuk di taman. Begitu pula selepas pulang dari kantor, saya langsung berkutat dengan tanaman ini. Malam pun saya masih asik menikmati kebersamaan bersama makhluk-makhluk kecil ini. Alhamdulillah, pengalaman menanam sayuran hidroponik menyisakan kebahagiaan tak ternilai di hati saya, keluarga dan juga orang-orang di sekitar kami.
Ponorogo, 22 September 2020.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar