Pantai Laskar Pelangi
#Tantangan Gurusiana 88
Berawal dari Kopi Khop Berakhir di Papeda (52) Pantai Laskar Pelangi
Perjalanan wisata kami berikutnya adalah pantai. Belitung terkenal dengan wisata pantai yang indah. Pantai pertama yang kami kunjungi adalah Pantai Burung Mandi. Pemandanga pantai yang berpasir putih serta perahu nelayan dicat berwarna warni diparkir sepanjang garis pantai. Airnya biru jernih menambah indah pemandangan.
Destinasi berikutnya yang wajib dikunjungi adalah Pantai Tanjung Tinggi. Pantai ini pernah dijadikan lokasi syuting film Laskar Pelangi. Tak jarang para wisatawan menyebut pantai ini pantai Laskar Pelangi.
Nama “Tanjung” diartikan Semenanjung dan “Tinggi” yang berarti pantai dengan bebatuan tinggi. Batu-batu granit raksasa di sekitar pantai sangat unik. Batu-batu tersebut memiliki ukuran yang beraneka ragam, ada yang sangat besar dan relatif kecil. Kami sangat puas bisa berfoto di atas batu-batu raksasa.
Pantai yang tidak kalah cantiknya yakni Pantai Tanjung Kelayang. Pantai Tanjung Tinggi dekat dengan Pantai Tanjung Kelayang. Pantai Tanjung Kelayang merupakan salah satu pintu gerbang menuju pulau-pulau kecil yang ada di sekitar Pulau Belitung seperti Pulau Lengkuas, Pulau Babi, Pulau Burung, dan lain-lain. Tanjung Kelayang juga memiliki bebatuan besar di tepinya. Kontras sekali dengan lautan yang berwarna biru terhampar luas.
Pemandangan paling menarik adalah pulau kecil yang terbentuk dari batu-batu granit besar. Bentuk batu mirip kepala seekor burung, sehingga nama pantai ini diambil dari nama burung Kelayang. Malahan penduduk sekitar menamakan batu yang berbentuk seperti kepala burung dengan nama Batu Garuda.
Daya tarik lain dari pantai ini adalah kulinernya. Kami mencoba hidangan Cah Kangkung, Sup ikan dan Gangan. Tidak ketinggalan Es Lemon Belitung.
Hari mulai senja, kami menuju destinasi terakhir yakni Pantai Tanjung Pendam yang terletak di Tanjung Pandan pusat kota Belitung. Pantai ini menjadi tempat favorit untuk menunggu matahari terbenam.
Sahabatku bu Sur berjanji akan menjempu kami di sini. Kami pun harus berpisah dengan Bu Nuraini. Tidak lama kemudin Bu Sur datang dengan putri kembarnya. Kami duduk-duduk di pinggir pantai, merasakan angin sepoi-sepoi. Banyak pohon kelapa dan pepohonan yang rindang.
Pantai Tanjung Pendem tidak seindah pantai-pantai lainnya. Airnya tidak terlalu biru dan pasirnya agak hitam. Keistimewaan pantai ini saat menjelang sore hari hingga matahari terbenam untuk menanti melihat sunset.
Bersambung
Kota Padi, 16 Juli
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren bu
Terima kasih bu Oria
Mantap Bu Hj. Keren.
Terima Kasih bu Hj. Titin