Jumpa Bu Muslimah 'Laskar Pelangi'
#Tantangan Gurusiana 82
Berawal dari Kopi Khop Berakhir di Papeda (46) Jumpa Bu Muslimah “Laskar Pelangi”
Penerbangan Jakarta ke Belitung dapat ditempuh sekitar satu jam. Kami tiba di Bandara Hanandjoeddin masih pagi. Kami berempat berpisah di bandara karena sudah dijemput oleh teman-teman dari Gantung dan Manggar. Aku dan Bu Ii dijemput bu Nuraini, Wakil kepala SMAN 1 Gantung. Dia mewakili kepala sekolahnya. Kepala SMAN 1 Gantung sedang berada di Australia, mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh Ditjen. GTK.
Jarak tempuh dari bandara ke SMAN 1 Gantung sekitar 61 km. Sepanjang perjalanan tidak tampak kendaraan lain. Jalanan sepi, walaupun jaraknya lumayan jauh tetapi bisa ditempuh kurang lebih 1 jam.
Bu Nuraini menawarkan kepada kami untuk menggeser acara pada siang hari. Dia mengajak kami untuk mengunjungi Bu Muslimah. Siapa yang tidak kenal bu Muslimah di Belitung? Dia adalah sosok guru di Novel Laskar Pelangi Andrea Hirata. Kami sangat senang dan menyetujui ajakan Bu Nuraini.
Kami sampai di sebuah rumah yang sederhana. Ucapan salam kami dijawab oleh seorang perempuan tua. Kami langsung mengenalinya. Kami disambut dengan ramah. Kami diajak masuk ke ruamahnya. Di ruang tamu terdapat kursi dan meja tamu. Di atas meja terdapat buku tamu, kami diminta menuliskan nama. Di buku tersebut tercatat nama-nama pengunjung diantaranya ada beberapa pejabat negara. Dinding dan lemari di rumahnya dipenuhi foto dan penghargaan dari berbagai pihak. Dia tidak menyangka bisa mendapatkan berbagai pengalaman berkesan dan bertemu banyak orang karena murid-muridnya.
Ibu Muslimah sudah pensiun sejak 2010. Dia begitu bangga akan kesuksesan anak-anak didiknya karena novel dan film Laskar Pelangi telah memajukan pariwisata Belitung. Dengan semangatnya beliau menceritakan pengalamannya menjadi guru Andrea Hirata dan kawan-kawannya.
Pagi itu Bu Muslimah terlihat sangat bahagia. Dia bersedia menemani kami menuju replika bangunan SD Muhammadiyah Gantong di Belitung Timur. Lokasi ini yang menjadi tempat syuting film Laskar pelangi yang disutradarai Riri Riza.
Gedung sekolah yang sebenarnya sudah tidak ada dan letaknya di pinggir pantai. Replika gedung ini dilengkapi dengan pasir putih yang dibawa dari pantai. Lokasi syuting ini sebenarnya jauh dari pantai.
Saat di dalam kelas Bu Muslimah meminta kami menjadi muridnya. Aku dan Bu ii mengikuti permintaannya. Dia mengajak kami bernyanyi dan bertepuk tangan. Ingatan beliau kembali ke masa saat masih menjadi guru. Bu Ii segera merekamnya untuk kenang-kenangan.
Matahari mulai meninggi. Kami segera berfoto sepuasnya dengan Bu Muslimah, sambil ke luar gedung sekolah. Di area parkir terdapat beberapa warung penjual makanan dan minuman ringan. Ada juga toko suvenir. Toko ini menjual batik, kaos, dan aneka suvenir. Di area bagian belakang toko terdapat tempat untuk membuat batik cetak. Ada beberapa motif batik khas Belitung diantaranya motif daun simpor, motif keremunting, kantong semar, motif sahang, motif tarsius, dan motif hewan laut. Batiknya berwarna cerah, secerah Belitung Timur.
Bagaimana perjalananku di Gantung? Ikuti tulisan berikutnya.
Bersambung
Kota Padi, 10 Juli 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar