1 Jam
#Tantangan Gurusiana 16
Tadi siang pukul 14.00-15.00 WIB, Media Indonesia mengadakan kuliah umum (Webinar-via Zoom) dengan tema “Reformasi Pendidikan Nasional” dengan narasumber Bapak Nadiem Anwar Makarim-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. Kuliah umum satu jam membahas tentang animo positif dengan Covid-19 adalah timbulnya pemikiran terbuka jutaan guru, orang tua dan murid untuk mencoba metode baru, timbul empati baru antara guru dan orang tua, guru menyadari betapa penting peran orang tua, dan orang tua sadar betapa sulitnya tugas guru.
Merdeka belajar tidak berubah dengan adanya covid-19 karena merdeka belajar adalah konsep memberikan kemerdekaan untuk berinovasi sebab melatih peserta didik tidak cukup dengan satu cara. Merdeka belajar tidak akan berhasil tanpa teknologi. Tetapi teknologi bukan berarti menggantikan tugas guru. Karena esensi pendidikan adalah kualitas guru. Teknologi hanya untuk membantu guru, sehingga dapat menggali potensi guru menjadi guru penggerak yang dapat menjadi pemimpin-pemimpin di sekolah.
Reformasi pendidikan juga mengubah konsep melatih guru tidak hanya melalui seminar tetapi pelatihan yang lebih praktis dengan membentuk sekolah penggerak yang tersebar melalui pusat pelatihan sehingga untuk mempermudah kurikulum yang lebih fleksibel yang mudah dimengerti guru dalam memilih pembelajaran dengan kualitas tinggi, cocok dengan level kompetensi peserta didiknya. Esensi merdeka belajar adalah menggali potensi guru dan siswa dalam berinovasi dan meningkatkan kualitas pembelajaran secara mandiri.
Kebijakan pendidikan harus dapat mengakomodasi keberagaman sehingga mengoptimalkan sistem pendidikan dengan memperhatikan:
1. Kearifan lokal dengan pendekatan kontekstual learning
2. Perbedaan level kompetensi siswa pada sekolah yang berbeda, harapannya kurikulum seperti supermarket sehingga guru bisa menentukan bahan yang cocok untuk mengajar di level yang benar dan penilaian yang tepat
3. Keberagaman skill, fashion sehingga tidak semua diukur dengan angka tetapi mempertimbangkan juga agar adanya pengakuan terhadap aktivitas di luar sekolah.
4. Kesenjangan dalam mengakses teknologi dengan melibatkan seluruh kementerian untuk dapat mengatasi infrastruktur daerah yang tertinggal
Kementerian Pendidikan mendapatkan mandat dari Presiden untuk menentukan tujuan profil pelajar melalui Profil Pelajar Pancasila yang memiliki karakter bernalar kritis, mandiri, kreatif, gotong royong, berakhlak mulia. Maka dari itu karakter adalah pilar inti dari kurikulum.
Untuk pembelajaran jarak jauh yang harus disiapkan adalah konektivitas harus merata, kemampuan untu membayar dan peralatan yang mendukung.
Setelah covid-19 berlalu harapanya kita bisa memperkuat otot-otot adaptip, otot-otot inovatif, otot-otot kreatif sehingga menambah kekuatan mental. Seperti yang sudah disampaikan saat memperingati hari pendidikan nasional ada 7 tips menghadapi krisis yaitu:
1. Jangan stress, masa adaptasi penuh ketidakpastian cara belajar hal baru keluar dari zona nyaman mencoba mempelajari metode baru yang baik.
2. Cobalah membagi kelas menjadi kelompok yang lebih kecil berdasarkan kompetensi yang sama, jangan takut berinovasi.
3. Mencoba project based learning, belajar di rumah bukan berarti belajar sendiri tetapi bisa dalam bentuk grup sehingga tumbuh tanggung jawab menciptakan tantangan kolaborasi.
4. Alokasikan lebih banyak waktu, fokus kepada murid-murid yang tertinggal sehingga menumbuhkan rasa percaya diri dengan melibatkan orang tua.
5. Fokus kepada yang terpenting, berekperimen dengan alokasi waktu jangan kejar tayang semua topik.
6. Sering mencontek antar guru, jangan ragu meminta pertolongan dan meminta contoh atau melihat best practise kepada guru yang sudah berinovasi lebih jauh.
7. Have fun, mengajar tidak mudah, siapa bilang membosankan. Lebih banyak mendengarkan insting orang tua dan peserta didik, banyak coba, banyak tanya, dan banyak karya.
Belajar dari Covid-19 menyebabkan perubahan yang cukup berarti bagi pendidikan di Indonesia, baik bagi guru, siswa maupun orang tua. Kesadaran akan pentingnya pendidikan di sekolah, pola asuh dan penggunaan teknologi yang disadari berpengaruh terhadap kreativitas guru dan siswa. Termasuk juga kementerian pendidikan dan kebudayaan yang melakukan perubahan kebijakan-kebijakan, diantaranya meniadakan Ujian Nasional, perubahan pengalokasian anggaran dan sistem PPDB yang disesuaikan dengan kondisi pandemik. Semoga reformasi ini membawa kemajuan bagi pendidikan Indonesia.
Spirit Ramadan 1441 H (12)
Kota Padi, 5 Mei 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Woww reportasenya kerennn. Sayang sy ga bisa ikut ya
sempet coba tiga link ga bisa masuk akhirnya bisa juga setelah nunggu beberapa menit bu