BUKU ANTOLOGI PUISI PERDANA
#TantanganGurusuana (39)
Dulu aku tidak begitu suka puisi. Apa sebab gerangan? Karena bagiku, puisi itu adalah bahasa yang susah dipahami dan sulit kumengerti. Aku pikir, untuk apa aku baca puisi kalau akhirnya aku tidak bisa memetik apa-apa dari puisi yang kubaca itu.
Namun belakangan, aku mulai tertarik untuk mempelajari walau tak tertalu intensif. Kucoba pula menulis puisi, tapi aku tidak percaya diri. Puisi yang kutulis rasanya terlalu jernih dan mudah dipahami.
Lalu aku bertanya: apakah puisi yang bagus itu haruslah sulit dipahami? Rupanya sang pakar puisi menjawab tidak. Artinya, puisi itu seyogyanya bisa dinikmati oleh pembaca dari berbagai kalangan, baik yang awam puisi ataupun yang ahli puisi. Katanya, "Buat apa menulis puisi jika hanya penulis dan Tuhan yang tahu?"
Ini dia buku puisi perdanaku bersama 133 penyair lainnya yang berjudul: Izinkan Aku Menulis Harapan tentang Ketiadaan dan Membaca Cinta Bersamamu.
"Iya..kamu! Kamu yang membuatku rinduku terpasung!"
Tabik
08.02.2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar