Menjadi Guru Inspiratif
Perjalanan spiritual saya berbalik 180 derajat saat saya duduk di bangku SMA. Saya berasal dari keluarga muslim, namun saat itu bapak dan ibu saya belum melaksanakan sholat lima waktu. Lebih tepatnya disebut golongan Islam abangan. Bahkan jujur masih sangat kental menjalankan tradisi yang tidak sesuai dengan syariat Islam. Sebagai contoh masih mendatangi dukun atau " orang pintar " saat menghadapi masalah.
Kesadaran melaksanakan agama secara kafah muncul saat mengikuti pelajaran agama. Cara mengajar guru agama saya ini berbeda dengan guru agama saya sebelumnya. Guru agama sebelumnya hanya berkutat masalah fiqih. Lebih banyak bicara masalah halal dan haram. Terasa kering.
Sedangkan guru agama yang membuat cara pandang dan perilaku saya berubah ini cara mengajar sangat memotivasi dan menggugah batin saya. Lebih banyak bicara subtansi. Dengan gaya retorika yang sangat menarik. Berwibawa namun sangat sederhana. Tidak jarang teman-teman non muslim pun saat pelajaran agama Islam, tidak ke luar ruangan, ingin mendengarkan tauziah beliau.
" Apakah ananda ingin masuk surga bersama orang tua dan keluarga yang kita cintai, ? " Suatu saat beliau mengajukan pertanyaan seperti itu. Tentu semua menjawab ingin.
" Bila ingin ada syaratnya, ananda bersama bapak ibu dan keluarga melaksanakan ajaran agama Islam, termasuk menjalankan sholat lima waktu, " tandas beliau.
Tauziah beliau itu sangat mengusik nurani saya, karena orang tua saya belum menjalankan sholat lima waktu. Sejak saat itu saya mengadakan pendekatan kepada bapak ibu saya untuk melaksanakan sholat lima waktu. Tidak gampang memang dan ceritanya panjang. Namun akhirnya bapak dan ibu menjalankan sholat lima waktu sampai menunaikan rukun Islam yang ke lima, yaitu menunaikan ibadah haji ke tanah suci.
Contoh di atas merupakan sosok gambaran, betapa mulia profesi seorang guru bila bisa merubah tindakan dan perilaku seseorang dengan kesadaran sendiri. Guru yang seperti ini adalah guru yang hebat yaitu guru yang mampu menginspirasi.
Namun tidak semua guru masuk katagori guru yang hebat. Ada pula yang masih masuk tipe guru yang setengah-setengah yaitu guru yang hanya mengatakan atau sekedar menyampaikan materi pembelajaran.
Ada juga tipe guru yang baik yaitu guru yang mampu menjelaskan kepada kepada murid-muridnya. Ada juga tipe guru superior yaitu guru yang dapat mendemonstrasikan materi pembelajaran.
Anda masuk tipe guru yang mana ? Mari secara bertahap menuju ke tipe guru yang hebat, yaitu guru yang mampu menginspirasi. Salam sukses (*)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
MasyaAllah, keren tulisannya pak. Semoga kita bisa mnjadi guru yg menginspirasi. Waaah bahaya tu kalau guru cuma bisa bilang tapi tak melaksanakan. Sukses ya pak.
Terimakasih Bu Dakwati, atas apresiasinya sukses slalu untuk kita semuanya
Hebat dan luar biasa perjuangan pak Suwarno sebagai guru di keluarga..bersyiar Islam untuk orangtua sampai bisa naik haji. Guru hebat..penuh inspirasi. Sukses gih pak..salam paseduluran saking Magetan pak..wetan panjenengan
Matur nuwun pak Sukadi salam persahabatan, salam silaturohmi, dari solo