Raja Tega
Sering saya jumpai, orang tua mengeluh tentang sikap anaknya. Usut punya usut, mereka mengaku melakukan kesalahan dalam mendidik anaknya. Apa itu? Selalu menuruti kemauan anak. Tanpa penolakan dengan berbagai alasan, terutama berdalih rasa sayang. Padahal apa yang diminta sesuatu yang ga baik. Akhirnya anak bertingkah tidak sesuai harapan.
Belajar dari pengalaman orang tua tersebut, saya mengambil kesimpulan. Mendidik butuh rasa tega orang tua. Loh, kok bisa? Ya, orang tua harus tega melihat anak menangis, melakukan tugas berat, belajar hingga larut, menyelesaikan tugas sendiri atau lainnya. Kasihan? Pasti. Tetapi semua yang kita perlakukan, demi masa depan dan kebaikannya.
Jika semua keinginannya harus diikuti, hal tersebut berpengaruh buruk terhadap perkembangan mental anak. Dia tidak tahu rasanya kecewa, tak tahu bagaimana menghandle rasa kecewa. Tak pernah punya rasa empati kepada orang lain, karena ga pernah merasakannya. Tidak mengerti nilai sebuah perjuangan. Tak pernah merasakan nikmatnya sebuah usaha. Tanpa tantangan dan hambatan, anak tidak belajar dewasa.
Saya, salah satu orang tua yang suka “tega” dengan anak atau siswa. Bagaimana, Bapak Ibu? Apakah ada yang seperti saya? Yuuk, kita buat grup ortu “Raja Tega”. Haha… tega dengan batasan tertentu loh yaa… Salam bahagia.
SBY100423
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sama, saya juga tegaan dan cerewet orangnya. anak mau ke mana, plg jam.brp ya hrs lapor ahaha.... uUasan yang menarik, Bun
Setuju.Itu yang kami lakukan terhadap dua anak yang sekarang tumbuh dewasa.Mereka sekarang bisa mandiri dalam membina rumah tangga.
Sependapat, mantap banget, sukses selalu untuk Ibu
Tega saat ini akan membuatnya sukses dimasa depan, Keren Bu Cicik
Saya selalu menerapkan 3T Bu Cici ( tega, tegas dan toleransi ) ulasan yang apik dan menarik
Hadir saya juga termasuk kategori tega tapi sekarang hasilnya baik anak anak klo meminta pasti bertanya apakah bunda ada dananya? Tidak mengancam
Haha...ky nya sy gabung grup itu bunda
Kalau saya lihat2 dulu apa permintaannya. hehe...
Setuju Bund. Jangan sampai salah asuhan . Sukses selalu Bund...
Mantap ulasannya, Bu.
Mantap ulasannya Bunda. Harus tega ya Bun agar anak belajar bahwa hidup tak mudah dan kelak bisa mandiri.