Rejeki yang Tak Disadari
Tantangan Hari Ke-16
#TantanganGurusiana
Ketika berbicara rejeki, kebanyakan orang termasuk saya menganggap bahwa rejeki itu dalam bentuk materi, banyaknya tabungan di bank, asset yang kita miliki, kendaraan, gaji yang besar. Sebagian orang berpikir, bahwa dengan melaksanakan ibadah, shalat dhuha, shalat tahajjud, membaca Al Qur’an, berdzikir adalah penyebab terbukanya pintu rejeki. Saya menyadari ternyata ibadah-ibadah yang kita lakukan itulah merupakan suatu rejeki yang sangat berharga untuk kita.
Ketika kita dalam kondisi sakit, dan perlu berobat ke dokter/rumah sakit. Sudah pasti membutuhkan biaya, maka dari situlah kita bisa pahami, ternyata kesehatan merupakan rejeki yang diberikan oleh Allah bukan dalam bentuk materi. Betapa mahal biaya kesehatan tubuh kita? Termasuk organ tubuh kita pemberian Allah SWT yang juga merupakan rejeki untuk kita.
Untuk itu kita harus menjaga kesehatan tubuh serta organ tubuh kita dengan baik. Bahkan kekuatan kita untuk dapat memelihara kesehatan organ tubuh kita, juga merupakan rejeki. Dan masih banyak hal diluar kesadaran kita, yang merupakan rejeki dari Allah SWT.
Untuk itu kita sebagai hamba Allah diharapkan senantiasa mengucap syukur atas segala nikmat yang Allah berikan kepada kita. Terkadang manusia mempunyai rasa iri hati. Misalnya, ketika melihat teman/sahabat yang memiliki banyak harta. Sementara apa yang kita lihat dari luar saja. Kita tidak pernah mengetahui dibalik bergelimangan harta yang mereka miliki, ada kemungkinan mereka juga memiliki permasalahan berat yang sedang dihadapi. Disinilah diperlukan implementasi syukur nikmat, agar kita senantiasa terbebas dari rasa iri hati dan dengki.
Yang harus kita waspadai ketika hidup kita serba berkecukupan, penuh dengan kemudahan dan kesenangan, padahal begitu banyak hal Allah yang belum bisa ditunaikan. Astaghfirullahal adhiim.
Allah Azza Wa Jalla berfirman, “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (QS. Al-Hadid : 20).
So, mari senantiasa kita bersyukur atas nikmat dan rejeki yang telah diberikan Allah kepada kita, apapun bentuknya. (*)
Surabaya, 30 Januari 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bersyukur atas segala nikmat yang diberikan. Mantap