Hakikat Belajar dan Pembelajaran
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
Mala adalah seorang siswa kelas 6 SD. Menjelang ujian akhir yang dikenal dengan USBN, dia bertekad untuk meraih nilai maksimal. Untuk mencapai tujuan itu, dia menyusun sebuah program tambahan belajar agar memperoleh nilai yang memuaskan. Terutama pelajaran tambahan yang dijadwalkan oleh gurunya setiap hari senin sampai kamis pada jam ke-0 sebelum pembelajaran reguler sesuai jadwal dimulai. Jana adalah seorang balita yang baru berumur 3 tahun. Setiap hari dia banyak mengalami perkembangan, baik secara fisik maupun secara mental. Meski berkali-kali jatuh saat berjalan atau menaiki tangga di teras rumahnya tak pernah menyebabkan trauma, mentalnya semakin kuat. Kemampuannya mengolah kata dan menyusun kalimat juga semakin kaya. Itu berkat komunikasi yang selalu dilakukan oleh kedua orang tuanya untuk merangsang dan menumbuhkan daya ingat yang dimiliki. Tak jarang kedua orang tuanya menyusun strategi yang didalamnya berisi rencana untuk membuatnya memiliki kemampuan tertentu, seperti berenang misalnya. Untuk memahami kaitan cerita Mala dan Jana di atas dengan belajar dan pembelajaran, ada baiknya kita menyimak paparan di bawah ini. Dunia pendidikan merupakan satu unsur penting dalam kehidupan manusia. Di dalamnya terdapat komponen yang mampu mendorong manusia untuk berproses ke arah yang lebih baik. Pendidikan mengacu pada kegiatan proses belajar mengajar yang tentu saja termasuk di dalamnya lembaga pendidikan dan komponen lain yang selalu berupaya menciptakan iklim pendidikan yang berkembang dari waktu ke waktu. Salah satu aspek yang terdapat dalam dunia pendidikan adalah pembelajaran. Pembelajaran ialah suatu metode atau cara guna mengolah kemampuan kognitif, afektif maupun ranah psikomotorik. Yang dalam hal ini tentu sangat diperlukan kemampuan berinteraksi antara satu individu dengan individu lainnya. Menurut Corey dalam Wina Sanjaya (2008) pembelajaran merupakan suatu tahapan di mana seseorang akan menghasilkan respons dan tingkah laku terhadap situasi tertentu berdasarkan lingkungan yang telah dibentuk. Sehingga dalam pandangan ini, dapat dikatakan bahwa pembelajaran merupakan pengkondisian lingkungan yang bertujuan untuk menciptakan perilaku yang diharapkan. Dimyati dan Mudjiono (2002:7) menyatakan bahwa pendidikan adalah proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa pencapaian hasil belajar siswa bergantung pada pelayanan berupa sumber belajar dan program kegiatan yang telah dirancang oleh pendidik dalam proses belajar mengajar. Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan, sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Dan tugas guru sebagai pendidik adalah mengkoordinasikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik. Pembelajaran juga dapat diartikan sebagai usaha sadar pendidik untuk membantu peserta didik agar mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya. Disini pendidik berperan sebagai fasilitator yang menyediakan fasilitas dan menciptakan situasi yang mendukung peningkatan kemampuan belajar peserta didik. Dalam konteks ini, peran guru bukan semata-mata memberikan informasi, melainkan juga memberi pengarahan dan fasilitas belajar (directing and facilitating the learning) agar proses belajar dapat berjalan secara optimal dan efektif. Berdasarkan pernyataan tersebut, pembelajaran mengandung arti bahwa setiap kegiatan yang dirancang untuk menunjang seseorang dalam mempelajari, memahami dan menguasai suatu kemampuan dan hal yang baru. Adapun Fungsi-fungsi pembelajaran yaitu sebagai berikut: 1. Pembelajaran sebagai sistem Pembelajaran sebagai sistem terdiri dari sejumlah komponen yang terorganisir antara lain memiliki tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran, media pembelajaran/alat peraga, pengorganisasian kelas, evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran (remedial dan pengayaan). 2. Pembelajaran sebagai proses Pembelajaran sebagai proses merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka membuat siswa belajar, meliputi: a. Persiapan, merencanakan program pengajaran tahunan, semester, dan penyusunan persiapan mengajar (lesson plan) dan penyiapan perangkat kelengkapannya antara lain alat peraga, dan alat evaluasi, buku atau media cetak lainnya. b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan mengacu pada persiapan pembelajaran yang telah dibuatnya. Pada tahap ini banyak dipengaruhi oleh pendekatan atau strategi dan metode-metode pembelajaran yang telah dipilih dan dirancang penerapannya, serta filosofi kerja dan komitmen guru, persepsi, dan sikapnya terhadap siswa. c. Menindaklanjuti pembelajaran yang telah dikelolanya. Kegiatan pasca pembelajaran ini dapat berbentuk enrichment (pengayaan), dapat pula berupa pemberian layanan remedial teaching bagi siswa yang berkesulitan belajar. Dalam melaksanakan sistem dan proses pembelajaran, pendidik dan peserta didik harus memiliki upaya sadar dan disengaja bahwa kegiatan yang mereka lakukan adalah usaha untuk merubah perilaku ke arah yang lebih baik. Usaha ini diwujudkan dengan adanya aktivitas belajar yang tentu saja memiliki perencanaan pembelajaran dengan tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan belajar dan pembelajaran biasanya mencakup tujuan intruksional, tujuan pembelajaran, dan tujuan belajar. Pelaksanaannya terkendali, baik isinya, waktu, proses maupun hasil. Sehingga terwujud harapan untuk berproses menuju ke arah yang lebih baik dengan cara meningkatkan pemahaman, pengetahuan, keterampilan dan sikap. Referensi Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2008. Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2002.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tulisan yang keren